Sukses

Cegah Obat Bius di Minuman, Festival Musik di Spanyol Buka Layanan Pendeteksi

Pengujian serupa telah dilakukan di acara semacam festival atau pameran guna mencegah terjadinya kekerasan seksual.

Liputan6.com, Jakarta - Para penikmat konser di negara yang satu ini patut lega karena mereka bisa mengetahui keamanan minuman yang mereka pesan saat acara berlangsung.

Adalah para pengunjung di sebuah festival musik elektronik di pantai timur Spanyol yang dapat melakukan tes pada minuman mereka, untuk memastikan bahwa minuman tersebut tidak mengandung zat psikoaktif yang dimasukkan tanpa persetujuan mereka.

Di Festival Medusa Sunbeach, tersedia tenda-tenda khusus yang disebut "Titik Ungu", untuk pengujian minuman tersebut.

Dilansir VOA Indonesia, Jumat (16/8/2024), peralatan pengujian yang digunakan merupakan yang pertama di Spanyol dan mampu mendeteksi GHB, atau ekstasi cair, yang merupakan obat pesta tidak berwarna dan tidak berbau yang dimanfaatkan sebagai depresan bagi sistem saraf pusat.

Dalam beberapa tahun terakhir, GHB telah mendapatkan reputasi sebagai obat "pemerkosaan."

Adapun "Titik Ungu" ini didirikan di berbagai tempat umum seperti pameran dan konser sebagai inisiatif Kementerian Kesetaraan Spanyol. Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membantu korban dan saksi dari kasus pelecehan seksual dan kekerasan berbasis gender.

Obat Bius, GHB

dr. Simon Elliott, seorang konsultan ahli forensik, mengatakan bahwa salah satu efek GHB adalah anterograde amnesia, di mana seseorang tidak dapat mengingat apa pun saat terkena obat tersebut.

"Sekitar 15 menit setelah mengambil satu dosis kecil, seseorang kemungkinan besar akan tertidur lelap atau bahkan tidak sadarkan diri, dan tidak dapat mengingat apa pun selama tujuh jam," kata Elliott.

Salah satu spesialis polisi yang memberikan bukti kepada pengadilan mengatakan GHB mudah dibeli secara online dari China, dengan penjualan lima liter dengan harga 300 pound, atau 5.488.045 juta. Dealer menjual obat dalam botol 15ml atau 30ml. "Hanya 1 ml sudah cukup untuk menjatuhkan seseorang," imbuh Elliott.

Salah satu kasus penggunaan GHB adalah oleh tersangka kekerasan seksual di Inggris, Reynhard Sinaga. Ia divonis seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, akibat kasus perkosaan dan kekerasan seksual dengan membuat para korbannya tak sadarkan diri, Reynhard disebut mencampur obat GHB ke dalam minuman yang ia berikan untuk membius korban. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cegah Kekerasan Seksual

Nama "Titik Ungu" sendiri berasal dari warna ungu yang diasosiasikan dengan gerakan feminis.

Rosana Galvez, seorang pekerja sosial untuk jaringan perempuan wilayah Valencia, mengatakan tes tersebut merupakan cara untuk mencegah timbulnya kekerasan seksual.

Sampel diambil dari minuman peserta dengan pipet dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi reagen kimia. Jika minuman tersebut mengandung GHB, warnanya akan berubah menjadi merah terang. Protokol tersebut mewajibkan untuk memberi tahu layanan darurat dan penegak hukum setiap kali terjadi reaksi positif.

"Saya pikir keberadaan titik ungu menjadi sangat penting. Di sebuah festival, Anda dikelilingi oleh banyak orang dan sangat wajar jika seseorang memasukkan sesuatu ke dalam minuman Anda tanpa Anda sadari," kata Adriana Barros (18) kepada Reuters.

Raquel (23) mengatakan sangat menenangkan untuk "memiliki tempat di mana, jika sesuatu terjadi pada Anda, Anda tahu bahwa Anda dapat meminta bantuan atau nasihat."

3 dari 3 halaman

Festival Musik Elektronik Terbesar di Spanyol

Medusa, festival musik elektronik terbesar di Spanyol, merayakan hari jadinya yang ke-10 dengan lebih dari 56.000 orang menghadiri pertunjukan pada hari Sabtu, menurut penyelenggara.

Pada tahun 2022, festival tersebut menjadi pembicaraan utama setelah angin kencang menyebabkan runtuhnya sebuah struktur logam, menewaskan seorang pria berusia 22 tahun dan melukai hampir 40 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini