Liputan6.com, Jakarta - Hubungan monogami seumur hidup adalah hal yang umum di antara manusia, tetapi tidak demikian dalam dunia hewan yang lebih luas. Meskipun para ilmuwan memperkirakan ada 90 persen spesies burung berpasangan seumur hidup, tetapi hal serupa sangat jarang terjadi pada mamalia.
Ada banyak spesies hewan yang menunjukkan tingkat kesetiaan yang luar biasa pada pasangannya. Dikutip dari laman Animalia Bio pada Kamis (15/08/2024), berikut beberapa hewan setia atau yang mampu menjalin ikatan seumur hidup dan setia dengan pasangannya.
1. Hering Hitam
Advertisement
Tidak seperti mamalia, monogami adalah hal yang lumrah pada burung. Hering atau burung bangkai hitam merupakan salah satu hewan yang setia dengan pasangannya.
Baca Juga
Menariknya, cara membedakan burung bangkai hitam dengan burung lainnya adalah dengan bagaimana monogami spesies mereka. Jika pasangannya ketahuan berselingkuh di depan umum, kawanan lainnya akan menyerang mereka dan memaksa untuk kembali ke sarang perkawinan.
2. Serigala Abu-Abu
Dalam kelompok serigala abu-abu, biasanya hanya alfa jantan dan betina yang diizinkan untuk berkembang biak. Pasangan ini kawin seumur hidup sebagai cara untuk memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin kelompok.
Pasangan alfa ini akan menghasilkan keturunan setiap tahun, dan memastikan stabilitas kelompok. Monogami memudahkan alfa untuk menunjukkan kekuatan dan keunggulan mereka dibandingkan anggota jantan lainnya dalam kelompok.
3. Penguin Makaroni
Dikutip dari laman Britannica pada Kamis (15/08/2024), sebagian besar pasangan kawin dari penguin makaroni adalah monogamis. Mereka terlibat dalam apa yang para peneliti sebut sebagai “ecstatic display” ketika mereka bertemu satu sama lain.
Setelah telur-telur mereka menetas, penguin jantan tinggal bersama anak-anaknya sementara penguin betina mencari makanan.
Tikus California
4. Tikus California
Tikus California (Peromyscus californicus) berpasangan seumur hidup, meski tidak semuanya berjalan mulus. Studi menunjukkan bahwa tikus California cenderung membentuk pasangan monogami jangka panjang.
Artinya, mereka cenderung memilih satu pasangan untuk hidup bersama dan membesarkan anak-anak. Hal ini adalah perilaku yang tidak biasa di antara banyak spesies tikus lainnya.
5. Berang-Berang
Hewan yang setia dengan pasangan selanjutnya adalah berang-berang. Meski, mekanisme di balik ikatan pasangan mereka masih menjadi misteri bagi para ahli biologi.
Berang-berang Eurasia bekerja sama seumur hidup sebagai cara untuk meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup. Dengan berpasangan, mereka bisa membagi beban kerja mereka dan memastikan semuanya selesai.
6. Ungka atau Wau-Wau
Ungka atau wau-wau (gibbon) adalah kera yang memiliki lengan sangat panjang dan tidak berekor. Kasih sayang ditunjukkan oleh pasangan wau-wau yang setia melalui perawatan diri bersama dan bersama-sama merawat anak-anak mereka.
Namun, para kera hutan ini juga terkadang berperilaku seperti manusia, yakni selingkuh dari pasangan mereka, terkadang berpisah, dan kemudian bersama kembali.
Advertisement
Kuda Laut
7. Kuda Laut
Hewan yang paling setia berikutnya adalah kuda laut. Jauh sebelum kuda laut jantan menggendong bayinya di dalam kantung di perutnya, mereka menggoda calon pasangannya dengan menjalin ekor dan menari.
Kuda laut betina, bisa saling cemburu dan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pejantan tertentu.
8. Burung Hantu
Burung hantu adalah salah satu hewan yang setia terhadap pasangannya. Mereka akan hidup berdampingan setiap saat dan tidak hanya saat musim kawin.
Bahkan, barn owl atau serak Jawa memiliki bahasa cintanya sendiri. Burung hantu jantan menggoda calon pasangannya dengan memberi mereka tikus dan memekik.
Burung hantu betina yang tertarik akan merespons dengan suara serak.
9. Angsa
Tidak heran jika angsa sering kali dijadikan simbol cinta. Angsa membentuk ikatan yang sangat kuat dengan pasangannya.
Mereka menghabiskan banyak waktu bersama, saling merawat, dan bekerja sama dalam membesarkan anak-anak mereka. Saat pasangan angsa saling mendekat, mereka akan melengkungkan lehernya ke arah satu sama lain dalam bentuk hati, mengangkat sayap, lalu membungkuk.
(Tifani)