Sukses

Aksi Mogok Nasional Melanda India Pasca Pemerkosaan dan Pembunuhan Seorang Dokter di Kolkata

Para dokter akan melancarkan aksi mogok selama 24 jam, terhitung mulai Sabtu pukul 06.00 waktu setempat.

Liputan6.com, New Delhi - Para dokter di India melakukan aksi mogok nasional sebagai wujud protes terhadap pemerkosaan dan pembunuhan seorang rekan kerja mereka di kota Kolkata, Benggala Barat, pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Asosiasi Medis India (IMA), kelompok dokter terbesar di negara itu, mengatakan semua layanan rumah sakit yang tidak penting akan ditutup di seluruh negeri pada hari Sabtu (17/8) mulai pukul 06.00 waktu setempat.

IMA menggambarkan pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi di R.G. Kar Medical College and Hospital sebagai kejahatan berskala biadab karena kurangnya ruang aman bagi perempuan. Mereka mendesak dukungan negara dalam memperjuangkan keadilan. Demikian seperti dilansir BBC.

Protes terhadap aksi pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter di Kolkata dan seruan untuk perlindungan yang lebih baik bagi perempuan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah massa merusak rumah sakit tempat kejadian pemerkosaan dan pembunuhan terjadi.

Dalam pernyataannya, IMA menyebutkan layanan darurat akan terus beroperasi.

IMA juga mengeluarkan daftar tuntutan termasuk penguatan undang-undang untuk melindungi staf medis dari kekerasan, meningkatkan keamanan di rumah sakit, dan menciptakan ruang aman untuk beristirahat. Mereka menyerukan investigasi yang cermat dan profesional atas pembunuhan, penuntutan atas mereka yang terlibat dalam vandalisme, serta kompensasi bagi keluarga dokter malang tersebut.

Awal minggu ini, para dokter di sejumlah rumah sakit pemerintah mengumumkan bahwa mereka menghentikan prosedur elektif tanpa batas waktu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perintah PM Modi

Pemerkosaan dokter magang berusia 31 tahun telah menggemparkan Negeri Hindustan. Tubuhnya yang setengah telanjang dengan luka parah ditemukan di aula seminar di R.G. Kar Medical College and Hospital setelah dia dilaporkan pergi ke sana untuk beristirahat selama shift kerjanya.

Seorang relawan sipil yang bekerja di rumah sakit tempat kejadian, Sanjay Roy, telah ditangkap terkait dengan tragedi itu. Kasusnya sendiri telah dilimpahkan dari kepolisian setempat ke Biro Investigasi Pusat (CBI) India setelah dikritik karena kurangnya kemajuan.

Lebih banyak insiden pemerkosaan kemudian menjadi berita utama di India sejak kematian dokter tersebut dan Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa perilaku mengerikan terhadap wanita harus dihukum berat dan cepat.

Puluhan ribu wanita di seluruh Benggala Barat berpartisipasi dalam pawai Reclaim the Night pada Rabu (14/8) malam, yang menuntut kemerdekaan untuk hidup dalam kebebasan dan tanpa rasa takut.

Meskipun protes tersebut sebagian besar berlangsung damai, bentrokan meletus antara polisi dan sekelompok kecil pria tak dikenal yang menerobos masuk ke R.G. Kar Medical College and Hospital dan mengacak-acak bangsal gawat daruratnya.

Setidaknya 25 orang telah ditangkap terkait dengan insiden tersebut sejauh ini.

Protes juga telah diadakan di banyak kota lain di India seperti Delhi, Hyderabad, Mumbai, dan Pune.

"Rasanya seperti harapan kembali menyala," kata seorang demonstran, Sumita Datta, kepada kantor berita AFP saat ribuan orang berbaris di jalan-jalan Kolkata pada hari Jumat (16/8).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.