Sukses

Kebakaran Bianglala di Festival Musik Highfield Jerman, 23 Orang Terluka

Kebakaran bermula dari satu gondola dan menyebar ke gondola lain di festival Highfield dekat Leipzig pada Sabtu malam (17/8/2024).

Liputan6.com, Leipzig - Kebakaran melanda gondola bianglala di Jerman. Bermula dari satu gondola dan menyebar ke gondola lain yang ada di festival Highfield dekat Leipzig pada Sabtu (17/8/2024) malam.

"Kebakaran bermula dari satu gondola dan menyebar ke gondola kedua pada Sabtu malam," kata polisi.

"Setidaknya 23 orang terluka ketika dua gondola bianglala terbakar di sebuah festival musik Highfield dekat Leipzig di Jerman timur," kantor berita dpa melaporkan pada Minggu (18/8).

Sementara itu, mengutip Associated Pers, empat orang dilaporkan menderita luka bakar dan satu orang menderita luka-luka karena terjatuh. Yang lainnya, termasuk petugas tanggap darurat dan sedikitnya empat petugas polisi, harus diperiksa di rumah sakit karena kemungkinan menghirup asap.

Insiden itu terjadi di festival Highfield di Danau Störmthaler dekat Leipzig. Polisi sedang menyelidiki penyebab kebakaran.

Hingga Minggu (18/8) pagi, polisi masih belum dapat memberikan informasi konkret tentang kondisi mereka yang terluka. Jumlah pasti korban juga belum ditentukan.

Operator bianglala mengatakan kepada dpa bahwa tidak ada penumpang yang duduk di gondola tempat kebakaran terjadi.

CNN melaporkan, rapper asal Jerman Ski Aggu tengah tampil di atas panggung festival tersebut saat bianglala terbakar. Ia kemudian menulis di Instagram Stories bahwa ia "sangat kecewa dan terkejut" atas kejadian malam itu.

Ia menambahkan diberitahu bahwa ia seharusnya "tidak membatalkan pertunjukan dalam keadaan apa pun", tetapi sebaiknya tetap berdialog dengan orang banyak untuk menghindari kepanikan massal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

95 Orang Terjebak di Bianglala Raksasa Melbourne

Kasus lain terkait bianglala pernah dialami operator wahana bianglala raksasa di Melbourne, Australia. Mereka meminta maaf menyusul terjadinya kerusakan mesin yang menyebabkan hampir 100 orang penumpang wahana terjebak di ketinggian selama lebih dari satu jam.

Wahana Bianglala Observasi Bintang yang berlokasi di Docklands, Melbourne, Asutralia berhenti beroperasi sekitar pukul 18.00 waktu setempat pada Sabtu, 31 Maret 2018.

Akibatnya 95 orang terjebak di dalam kabin wahana tersebut di ketinggian 120 meter dari tanah, demikian dikutip dari laman AustralianPlus Indonesia, Selasa, (3/4/2018).

Nicole Hill, Direktur Pemasaran wahana permainan mengatakan, semua pengunjung yang terjebak dapat diturunkan dengan selamat sekitar satu jam kemudian.

"Kami benar-benar menyesal bahwa pengunjung kami tidak merasa nyaman ketika bianglala berhenti berputar," katanya.

"Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu lima tahun pengoperasian, kami memiliki masalah teknis pada salah satu dari 32 motor penggerak wahana itu," tambahnya.

Seorang wanita asal Sydney, Australia yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa salah seorang anggota keluarganya ada di wahana bianglala yang mengalami gangguan itu.

Menurut pengakuannya, saudaranya itu menggambarkan situasi yang terjadi sangat menyeramkan.

"Keluarga saya terjebak di sana dengan anak-anak dan keluarga lain yang juga memiliki anak-anak," tulis wanita itu di Facebook.

Objek wisata senilai 100 juta dolar Australia atau lebih dari Rp 1 triliun itu telah mengundang kontroversi sejak dibuka pada tahun 2009.

Bianglala raksasa itu pernah juga mengalami kerusakan setelah 40 hari mulai dinaiki penumpang pertamanya dan tidak pernah lagi beroperasi selama lima tahun pasca insiden.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini