Sukses

Pemuda Misterius Pembunuh Anak Saat Main Bola Diburu Polisi Spanyol, Helikopter Bahkan Dikerahkan

Perburuan besar-besaran dilakukan di Spanyol setelah seorang anak laki-laki terbunuh dengan benda tajam saat bermain sepak bola.

Liputan6.com, Mocejón - Seorang anak di Spanyol dilaporkan terbunuh saat sedang bermain sepak bola. Pelaku, seorang pemuda misterius kabur dan kemudian diburu pihak berwenang.

Polisi di Spanyol sedang mencari seorang pria yang diduga membunuh seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dengan benda tajam di lapangan sepak bola, demikian laporan media lokal seperti dikutip dari BBC, Senin (19/8/2024).

Korban dilaporkan sedang bermain dengan anak-anak lain ketika ia diserang oleh seseorang yang mengenakan penutup kepala.

Serangan itu terjadi di Mocejón, dekat Kota Toledo, di Spanyol bagian tengah pada Minggu (18/8) pagi.

Tersangka, yang dilaporkan berusia sekitar 18 tahun, kemudian melarikan diri dari tempat kejadian. Buron. Perburuan besar-besaran sedang dilakukan.

Outlet berita RTVE mengatakan sumber pemerintah mengonfirmasi serangan itu terjadi sekitar pukul 10:00 waktu setempat (08:00 GMT). Dikatakan selusin patroli sedang mencari tersangka dan sebuah helikopter telah bergabung dalam pencarian.

Massa berkumpul di luar balai kota untuk mengheningkan cipta selama satu menit sebagai penghormatan kepada anak laki-laki itu pada Minggu (18/8) sore.

Wali Kota Mocejón, Concepción Cedillo, mengatakan kepada wartawan: "Ini adalah hari yang menyedihkan, dengan kota yang hancur oleh rasa sakit, dan jika setiap pembunuhan itu menyakitkan, betapa lebih menyakitkan lagi pembunuhan seorang anak tak berdosa yang sedang bermain sepak bola dengan teman-temannya pagi ini."

Kota itu, dengan populasi sekitar 5.000 orang, akan mengumumkan tiga hari berkabung resmi, menurut media Spanyol.

Milagros Tolon, perwakilan pemerintah Spanyol di wilayah Castilla-La Mancha, menulis di X: "Dengan sangat sedih saya menerima berita tentang pembunuhan seorang anak di bawah umur di #Mocejón (Toledo) setelah diserang dengan benda tajam.

"Pasukan Garda Sipil telah mengerahkan operasi besar-besaran untuk menangkap pelaku. Seluruh cinta saya untuk keluarga dan teman-teman almarhum, serta untuk masyarakat Mocejón," tulis Milagros Tolon,

Emiliano Garcia-Page, Presiden wilayah Castilla-La Mancha, mengatakan ia terkejut dengan kejadian di Mocejón dan berharap pelakunya segera ditemukan."Situasi ini tidak dapat diterima dan harus dihukum dengan adil."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misteri Lima Jasad Penuh Luka Bekas Peluru Tergantung di Tiang Listrik Pakistan, Teror?

Bicara soal misterius, sejumlah jenazah misterius yang tergantung di tiang listrik dilaporkan dari Pakistan.

"Jasad lima orang penuh luka bekas peluru ditemukan tergantung di tiang listrik di barat daya Pakistan pada hari Jumat (16/7), kata pejabat pemerintah.

Jasad-jasad misterius itu ditemukan dini hari di dekat sebuah perguruan tinggi di Kota Dalbandin, dekat perbatasan dengan Afghanistan dan Iran di Provinsi Balochistan, tempat kelompok militan ekstremis dan separatis melancarkan pemberontakan yang panjang dan berdarah.

"Lima jasad yang dipenuhi peluru ditemukan tergantung di tiang listrik," kata Attiq Shahwani, pejabat senior pemerintah di daerah tersebut, kepada AFP, seperti dikutip Minggu (18/8/2024).

"Mereka telah dipindahkan ke rumah sakit setempat. Dokter telah memastikan bahwa penyebab kematiannya adalah beberapa luka tembak, sebagian besar di area dada."

Shahwani juga mengatakan orang-orang itu kemungkinan besar dibunuh pada hari Kamis (15/8).

"Belum ada laporan orang hilang yang terdaftar di polisi setempat dan orang-orang tersebut belum teridentifikasi," tambah Shahwani.

Balochistan, provinsi berpenduduk paling sedikit di Pakistan, adalah rumah bagi beberapa kelompok militan, beberapa di antaranya berjuang untuk kemerdekaan atau menguasai sumber daya mineral di wilayah tersebut, dan pasukan keamanan sering menjadi sasaran pemboman.

Kelompok ekstremis juga berada di balik kekerasan sektarian di wilayah tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini