Sukses

Para Astronom Pecahkan Misteri Supernova 1181

Para astronom China menggunakan istilah ini untuk menandakan objek sementara di langit. Sebuah studi baru untuk pertama kalinya menggambarkan SN 1181 secara terperinci dengan membuat model terkomputerisasi.

Liputan6.com, Jakarta - Supernova adalah ledakan super masif disebabkan oleh bintang yang hampir mati. Ledakan supernova merupakan tanda dari akhir kehidupan yang dimiliki oleh bintang.

Hal ini karena memang setiap bintang memiliki umurnya yang berbeda-beda, sehingga bintang tersebut dapat meledak dan kehilangan dayanya secara signifikan. Ketika tekanan turun cukup rendah di sebuah bintang masif, maka gravitasi pun tiba-tiba mengambil alih dan bintang tersebut runtuh hanya dalam hitungan detik saja.

Keruntuhan dari bintang ini akan menghasilkan ledakan yang disebut dengan supernova. Ledakan supernova ini sangat kuat hingga menghasilkan inti atom baru.

Salah satu ledakan supernova terkuat yang tercatat dalam sejarah terjadi pada 1181. Dikutip dari laman IFL Science pada Senin (19/08/2024), fenomena ini adalah ledakan paling kuat yang pernah diketahui para ilmuwan.

Objek yang kini dikenal sebagai SN 1181 adalah salah satu supernova yang didokumentasikan sebelum penemuan teleskop. SN 1181 telah menjadi teka-teki selama 843 tahun yang meninggalkan jejak cahaya berbulan-bulan di langit malam akhirnya terpecahkan.

Ketika itu, objek yang mencolok tersebut tampak seterang Saturnus di sekitar konstelasi Cassiopeia. Sejarah China dan Jepang mencatatnya sebagai "bintang tamu."

Para astronom China menggunakan istilah ini untuk menandakan objek sementara di langit. Sebuah studi baru untuk pertama kalinya menggambarkan SN 1181 secara terperinci dengan membuat model terkomputerisasi.

Penelitian ini menggambarkan hasil dari evolusi supernova segera setelah letusan awal muncul hingga saat ini. Tim peneliti membandingkan model tersebut dengan pengamatan teleskop arsip terhadap nebulanya (awan gas dan debu raksasa) yang terlihat hingga hari ini.

Penampakan ini merupakan sisa dari peristiwa monumental tersebut. Para peneliti mengatakan analisis tersebut menyebut SN 1181 termasuk dalam kelas supernova langka yang disebut tipe Iax.

Keunikan supernova 1181 adalah semburan termonuklir yang bisa jadi merupakan hasil dari bukan hanya satu, tetapi dua bintang katai putih. Keduanya bertabrakan hebat tetapi gagal meledak sepenuhnya, menyisakan "bintang zombie."

Para astronom menemukan 20 hingga 30 kandidat supernova tipe Iax. Namun, SN 1181 menjadi satu-satunya yang ditemukan di galaksi Bima Sakti.

Studi tersebut juga menemukan bahwa, ada angin bintang berkecepatan tinggi yang terdeteksi mulai bertiup dari permukaan bintang zombie tersebut sekitar 20 tahun yang lalu. Pengungkapan mekanisme di balik peristiwa supernova ini, kata para ahli, dapat membantu para astronom untuk lebih memahami kehidupan dan kematian bintang serta bagaimana bintang berkontribusi pada pembentukan planet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ledakan SN 1181 Gagal

Albert Zijlstra, seorang profesor astrofisika di University of Manchester, Inggris, melakukan pelacakan kembali bintang tersebut ke sebuah nebula di konstelasi Cassiopeia [ada 2021. Astronom amatir Dana Patchick menemukan nebula itu pada 2013 saat menelusuri arsip Wide-Field Infrared Survey Explorer atau WISE milik NASA.

Meski Zijlstra tidak terlibat dalam studi baru itu, ia adalah orang pertama yang menghubungkannya dengan SN 1181. Nebula itu berjarak sekitar 7.000 tahun cahaya dari bumi.

Pusat nebula ini seukuran bumi yang berputar cepat yang disebut katai putih. Fitur ini tidak biasa untuk sisa supernova karena ledakan itu seharusnya melenyapkan katai putih itu.

Zijlstra dan rekan penulisnya menulis sebuah studi pada September 2021 tentang penemuan ini. Laporan tersebut menunjukkan SN 1181 mungkin termasuk dalam kategori supernova tipe Iax yang sulit dipahami karena keberadaan katai putih "zombie" ini.

Dalam supernova tipe Ia yang lebih umum, katai putih yang terbentuk ketika bintang seperti Matahari telah menghabiskan bahan bakarnya mulai mengumpulkan material dari bintang terdekat lainnya. Banyak bintang ada dalam pasangan, atau sistem biner, tidak seperti matahari.

Katai putih mengumpulkan material hingga runtuh karena gravitasinya sendiri. Fenomena ini emicu kembali fusi nuklir dengan ledakan besar yang menciptakan salah satu objek paling terang di alam semesta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini