Sukses

Bagaimana Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) Menghasilkan Oksigen untuk Para Astronaut?

ISS mengorbit Bumi setiap 90 menit pada ketinggian rata-rata 400 kilometer. Salah satu hal yang paling penting untuk menunjang kehidupan di ISS adalah ketersediaan oksigen.

Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berfungsi sebagai rumah bagi kru astronaut dan kosmonaut selama menjalankan misinya. Salah satu misinya adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang hidup dan bekerja di luar angkasa.

ISS adalah struktur buatan manusia terbesar yang pernah ada di orbit Bumi. Ukurannya sendiri sebesar lapangan sepak bola dan beratnya hampir sama dengan Boeing 747 yang 45 ribu metrik ton.

Stasiun luar angkasa ini diluncurkan pada tahun 1998 oleh gabungan dari beberapa negara yakni Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Jepang, dan anggota Badan Antariksa Eropa (ESA). Dengan ukuran masifnya tersebut, ISS total dibangun dengan biaya sekitar 100 miliar dolar dan sebagian besar dibayar oleh Amerika Serikat.

ISS mengorbit Bumi setiap 90 menit pada ketinggian rata-rata 400 kilometer. Salah satu hal yang paling penting untuk menunjang kehidupan di ISS adalah ketersediaan oksigen.

Lantas, bagaimana caranya ISS bisa menghasilkan oksigen di lingkungan yang sangat berbeda dengan Bumi? Dikutip dari laman IFL Science pada Senin (19/08/2024), oksigen di dalam ISS diproduksi dengan metode elektrolisis.

Metode ini menguraikan senyawa air, oksigen, dan hidrogen dalam air menggunakan arus listrik. ISS dilengkapi sebuah alat bernama Oxygen Generation System atau OGS.

Alat ini berfungsi mengelektrolisis air sehingga dapat menghasilkan gas oksigen. Oksigen kemudian dilepaskan ke seluruh kabin ISS.

Persediaan air di ISS sangat sedikit, lalu dari mana air yang digunakan untuk membuat oksigen? ISS juga dilengkapi Water Recovery System (WRS).

WRS memiliki fungsi untuk menyediakan air berih dengan cara mendaur ulang urin hingga keringat astronaut. Air yang terkempul dalam WRS melalui serangkaian pengujian ketat, hingga benar-benar dapat digunakan kembali oleh para astronaut.

Air ini juga digunakan untuk konsumsi sehari-hari dan membuat oksigen dalam ISS. Para astronaut juga dapat memproduksi oksigen secara kimiawi dengan menyalakan tabung Solid Fuel Oxyegen Generation atau SFOG.

Tabung ini bersisi litium perklorat yang dapat menyediakan pasokan oksigen terbatas untuk para astronaut. Selain menggunakan teknologi tinggi untuk membuat oksigen dari air limbah, ISS juga dilengkapi tangki oksigen.

Tangki oksigen bertekanan menyediakan cadangan oksigen untuk para awak. Tangki oksigen ini biasanya diantarkan oleh kapal kargo nirawak, lalu akan disimpan oleh astronaut untuk saat-saat genting.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini