Liputan6.com, Chicago - Setidaknya 55 orang pengunjuk rasa ditangkap setelah bentrokan hebat dengan polisi di Chicago terjadi pada malam kedua Konvensi Nasional Demokrat.
Dikutip dari laman Japan Today, Kamis (22/8/2024) disebutkan bahwa situasi tersebut sebagai aksi bahaya bagi kota.
Baca Juga
Kepala Polisi Chicago Larry Snelling mengatakan, Rabu mereka yang ditangkap di luar Konsulat Israel, sekitar 2 mil (3,2 kilometer) dari United Center tempat para Demokrat bertemu.
Advertisement
Polisi menyebut, pendemo muncul dengan maksud melakukan tindakan kekerasan hingga vandalisme.
"Departemen Kepolisian Chicago melakukan segala yang kami bisa untuk meredakan situasi itu," kata Snelling dalam sebuah konferensi pers.
Konfrontasi hebat antara pengunjuk rasa pro-Palestina dan petugas dimulai beberapa menit setelah demonstrasi dimulai, setelah beberapa pengunjuk rasa yang berpakaian hitam, wajah mereka tertutup menyerang barisan polisi yang menghalangi pawai mereka.
Mereka akhirnya berhasil melewati petugas tetapi dikepung beberapa kali sepanjang malam oleh polisi dengan perlengkapan anti huru hara yang tidak mengizinkan pengunjuk rasa untuk bubar.
Snelling mengatakan, para pengunjuk rasa datang untuk "menentang polisi."
"Kami bukan pemrakarsa kekerasan, tetapi kami menanggapinya," kata Snelling.
Snelling mengatakan bahwa antara 55 orang ditangkap. Dua orang dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan, satu karena nyeri lutut dan satu dengan cedera jari, kata Snelling.
2 Petugas Kepolisian Terluka
Dua petugas terluka tetapi mereka menolak perawatan medis karena mereka tidak ingin meninggalkan rekan petugas, kata Snelling. Dia mengatakan, tiga wartawan termasuk di antara mereka yang ditangkap, tetapi dia tidak memiliki rincian tentang dakwaan tersebut.
"Tadi malam merupakan bahaya bagi kota kami dan bahaya bagi warga kami di kota ini, properti warga kami. Dan CPD harus melindunginya," kata Snelling.
Konsulat Israel telah menjadi lokasi berbagai demonstrasi sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023, dan protes selama DNC sebagian besar difokuskan pada penentangan terhadap perang Israel-Hamas.
Advertisement