Sukses

Bocah 6 Tahun Ini Hilang dan Ditemukan Setelah 5 Hari di Hutan Vietnam, Begini Ceritanya

Bocah enam tahun yang hilang ini ditemukan di hutan Vietnam setelah lima hari. Dalam kondisi lemas.

Liputan6.com, Hanoi - Seorang bocah lelaki berusia enam tahun dilaporkan hilang selama lima hari di hutan Vietnam. Entah bagaimana, ia akhirnya ditemukan jauh di dalam hutan.

"Dang Tien Lam, yang tinggal di Provinsi Yen Bai di barat laut, sedang bermain di sungai bersama sembilan saudaranya pada (Sabtu) 17 Agustus ketika ia berjalan ke perbukitan dan tersesat," kata laporan setempat seperti dikutip dari BBC, Jumat (23/8/2024).

Ia ditemukan pada hari Rabu (21/8) oleh petani setempat yang mendengar tangisan seorang anak ketika mereka sedang membersihkan ladang kayu manis di dekat hutan.

Lam, yang ditemukan duduk di semak singkong sekitar 6 km (3,7 mil) dari tempat ia hilang, terlihat sangat lemah sehingga tidak dapat berdiri.

"Saya sangat lelah, saya tidak dapat berdiri, tolong gendong saya," kata Lam, menurut petani berusia 52 tahun Ly Van Nang.

Lam bertahan hidup dengan daun, buah-buahan liar, dan air sungai, kata laporan media.

Kemudian beredar gambar-gambar daring yang menunjukkan penduduk setempat merawat anak hilang itu dan memberinya kue setelah ia dibawa keluar dari hutan.

Saat ditemukan, kaus merah dan celana pendek yang dikenakannya terlihat kotor.

"[Anak itu mengatakan kepada saya] bahwa ketika ia tersesat, ia tidak dapat menemukan jalan pulang," kata Nang, menurut situs berita lokal Dan Tri.

"Dan semakin ia berjalan, semakin ia tidak dapat menemukan jalan keluar."

Polisi mengatakan bahwa merupakan "keajaiban" Lam ditemukan dalam keadaan hidup.

"Selamat telah kembali dengan selamat ke keluarga Anda," tulis petugas di sebuah unggahan Facebook.

Berita itu memicu kelegaan di media sosial, dengan banyak yang memberi selamat kepada keluarga Lam dan berterima kasih kepada tim pencari atas upaya mereka.

Adapun pemerintah setempat telah mengerahkan lebih dari 150 orang - termasuk petugas polisi, tentara, dan relawan lokal - untuk mencari anak laki-laki itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

5 Hari Hilang di Hutan Semak Australia, Wanita Ini Ditemukan Hidup

Kisah orang hilang lainnya datang dari seorang wanita berusia 26 tahun yang ditemukan dalam keadaan hidup dan terlihat bersemangat setelah dinyatakan hilang selama lima hari di hutan semak Australia yang dilanda banjir, para responden darurat mengatakan Senin 17 Februari.

Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (17/2/2020), Yang Chen hilang pada hari Rabu setelah temannya melakukan perjalanan waktu itu kehilangan jejak Chen di air terjun di Tallebudgera, sebelah barat Gold Coast yang populer di Queensland.

"Dia ditemukan dalam keadaan hidup. Polisi air kami menemukannya beberapa saat yang lalu," kata seorang juru bicara polisi kepada AFP.

Media lokal melaporkan penyelam polisi telah bergabung dalam pencarian mahasiswa Universitas Bond pada Senin, setelah hujan lebat sebelumnya memaksa pihak berwenang untuk menghentikan pencarian.

Wanita itu, yang tinggal di Gold Coast, ditemukan di dekat air terjun tempat dia pertama kali hilang.

Seorang juru bicara Queensland Ambulance Service mengatakan, dia telah dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan medis dalam kondisi stabil.

Paramedis Gary Berkowitz mengatakan dia "kelihatannya telah melalui trauma yang cukup" tetapi dalam "semangat yang sangat baik" dan telah berjalan ke ambulans.

"Kami beruntung cuacanya sudah cukup hangat dan dia punya akses ke air," katanya.

3 dari 4 halaman

Hilang 11 Hari di Hutan, Bocah Cantik Ditemukan oleh Anjingnya

Sementara itu, Karina, seorang gadis kecil berusia tiga tahun ditemukan selamat di Hutan Siberia, Rusia. Setelah menghilang selama 11 hari.

Bocah itu ditemukan oleh anjing peliharaannya yang memandu para petugas, yang telah lama mencarinya di kawasan hutan liar tersebut. Ia diketahui terakhir terlihat oleh kedua orangtuanya di rumah, di daerah barat Republik Sakha, wilayah terpencil Rusia pada Selasa, 29 Juli lalu.

Seperti dimuat Sky News, Rabu (13/8/2014), kisah dramatis ini berawal ketika Karina bersama anjingnya pergi mengikuti sang ayah, Rodion. Mereka berjalan melewati hutan menuju sebuah desa. Namun sang ayah tidak mengetahui bahwa anaknya mengikuti dari belakang.

Gadis itu pun tersesat dan hilang selama 11 hari di tengah hutan rawa yang dihuni beruang liar. Selama itu, ia hanya duduk meringkuk bersama sang anjing kesayangan.

Sang ibu mengira Karina tengah bersama suaminya. Tidak ada sinyal di daerah itu membuat komunikasi menjadi sulit. Baru 4 hari kemudian, suaminya menelepon. Dan mereka baru menyadari sang anak telah hilang.

Pemerintah setempat kemudian mengerahkan kendaraan, helikopter, anjing pelacak dan puluhan petugas untuk melakukan pencarian pada tanggal 3 Agustus.

"Ketika kami mengetahui bahwa anak itu hilang, kami meninggalkan pekerjaan kami dan bergabung mencarinya," kata petugas pemadam kebakaran, Artoyom Borisov, kepada Russia Today.

"Kami hampir tak tidur selama berhari-hari. Aku pikir tidak dapat menemukannya dalam keadaan hidup," lanjut Rodion.

Para petugas menjelajahi hutan sambil meneriakan nama gadis malang itu. "Karina... Karina...," namun hasilnya nihil.

Pencarian pun sempat terhambat, lantaran petugas harus menghadapi beruang liar.

Harapan akan ditemukannya gadis kecil itu semakin hari semakin pudar. Sampai pada akhirnya -- entah bagaimana, sang anjing peliharaan bisa kembali ke rumah.

"Dua hari sebelum kami menemukan Karina, anjingnya kembali ke rumah. Kalau gadis itu memeluk anjingnya, maka ia akan tetap merasa hangat di malam yang dingin di hutan. Saya pikir dia masih hidup," kata salah satu petugas, Afanasiy Nikolayef.

Pencarian pun dilanjutkan. Sang anjing menuntun para petugas untuk kembali ke hutan menemukan Karina.

"Anjing itu membantu kami untuk menemukan gadis itu," ungkap Nikolayef.

Dalam sebuah rekaman video yang beredar, terlihat para petugas antusias mencarinya setelah melihat jejak kaki gadis keci itu. Dan pada akhirnya Karina berhasil ditemukan. Ia terlihat kelelahan dan ketakutan.

"Keajaiban terjadi! Saya menemukan dia duduk di tengah rerumputan tinggi. Ketika dia melihat saya, dia menangis dan mengulurkan tangannya. Saya menjadi terharu. Dia terlihat lemah, pucat dan sangat kurus. Bocah perempuan itu segera meminta makanan dan minuman,' kata Borisov ketika menemukannya.

Selama berada di hutan, Karina hanya memakan buah yang dipetik dan minum air dari sungai. Sepatunya hilang, pakaiannya robek, dan kakinya digigiti nyamuk.

Karina kini dirawat di rumah sakit di Yakutsk. Dia tidak memiliki luka serius.

4 dari 4 halaman

Hilang 20 Tahun, Dokter Ini Ditemukan 'Bertapa' di Hutan

Dalam kisah orang hilang lainnya, seorang dokter berkebangsaan Spanyol yang secara hukum dinyatakan meninggal pada 2010 ditemukan oleh dua orang pemetik jamur sedang tinggal di dalam tenda jauh di dalam hutan Tuscany.

Carlos Sanchez Ortiz de Salazar (47) menghilang dari rumahnya di provinsi Seville pada 1996 selagi menderita depresi hebat.

Setelah tidak ada kabar mengenainya selama 14 tahun, pihak berwenang di Spanyol kemudian menyatakan pria yang berasal dari Bilbao itu telah meninggal dunia.

Dikutip dari The Local pada Selasa (10/11/2015), dua mingu lalu ada seorang pria yang mengaku bernama Carlos ditemukan oleh dua orang pemetik jamur yang memergokinya dalam tenda di antara rerimbunan hutan di luar kota Scalino di wilayah Tuscany, Italia.

Dua orang pemetik jamur itu berniat panen jamur di hutan setelah hujan lebat di akhir pekan, namun tidak mendapatkan apa-apa dan mereka memutuskan untuk merambah di luar jalur pejalan kaki yang sudah ada.

Bukannya menemukan jamur, meeka malah menemukan jejak botol-botol plastic dan wadah plastik kotor untuk penampung air. Mereka mengikuti jejak itu hingga menemukan tempat tinggal pria yang lama menghilang terebut, yang dilaporkan memiliki wajah yang kotor dan janggut yang lebat.

Karena ketakutan, dua orang pencari jamur itu kabur kembali ke jalur pejalan kaki tapi kembali ke sana beberapa jam kemudian bersama dengan penjaga hutan. Setelah tiba di tempat perteduhan, pria tak dikenal itu menyapa mereka.

"Saya berkebangsaan Spanyol. Nama saya Carlos dan saya sudah tinggal di sini sejak 1997. Saya tidak mau tinggal di antara orang-orang. Tapi kamu sudah menemukan saya, jadi saya harus pergi dari sini."

Sebelum Carlos berkemas dan hengkang dari situ, para pria itu memintanya untuk membuktikan ceritanya. Sang ‘pertapa’ itu kemudian menunjukkan paspor usang yang s kadaluarsa yang bertuliskan Carlos Sanchez Ortiz de Salazar. Sebelum pergi, kelompok itu menyempatkan diri mengambil foto paspornya menggunakan telepon pintar.

Dengan menggunakan foto itu, mereka memberi kabar kepada pihak yang berwenang mengenai keberadaan Carlos di tengah hutan dan juga kepada 'Penelope', perkumpulan pencari orang hilang di Italia, dan rekanan perkumpulan itu di Spanyol, S.O.S Desaparecidos.

Pihak yang berwenang segera mencari kerabatnya dan merekapun tiba pada Jumat lalu, 6 November 2015, di Italia. Kata orangtuanya sambil terisak-isak kepada wartawan Corriere Della Sera, “Itulah dia, Carlos kami. Ia masih hidup dan itulah yang terpenting.”

Pada Sabtu pagi orangtuanya ikut dengan kelompok pencari yang pergi ke hutan di mana para pemetik jamur menemukan Salazar, tapi pria itu menepati janjinya untuk pergi dan memindahkan perteduhannya.

"Tidak ada tanda-tanda kehidupan dirinya. Entah bagaimana kami akan menemukannya lagi," kata Marcello Stella,  walikota Scarlino

Namun demikian orangtuanya bersikeras dan bersumpah untuk terus mencari di hutan hingga mendapatkan kembali putranya yang sudah lama mereka kira telah meninggal.

"Kami menghargai kemauan dan kebebasannya, tapi kami tidak akan meninggalkannya hingga dapat merangkulnya kembali—walaupun itu untuk yang terakhir kalinya," kata Amelia, sang ibu.

Tidak jelas bagaimana sang dokter bisa bertahan hidup begitu lama di dalam hutan. Sejumlah teori memperkirakan ia menemukan cara menciptakan makanan, sedangkan yang lain menduga pria itu mengais-ngais tempat sampah di pinggiran kota terdekat semisal Scarlino.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.