Liputan6.com, Washington, DC - Pemimpin Partai Nazi Amerika (ANP), George Lincoln Rockwell, ditembak di sebuah pusat perbelanjaan di Arlington, Virginia. Beberapa menit setelah penembakan, seorang "kapten" di ANP, John Patler yang berusia 29 tahun saat itu, ditangkap dan didakwa atas pembunuhannya.
Polisi mengatakan dua tembakan dilepaskan dari atap sebuah salon kecantikan di seberang jalan dari pusat perbelanjaan Dominion Hills. Dua peluru menembus kaca depan mobil Chevrolet biru-putih milik Rockwell, yang berusia 49 tahun saat itu, mengenai kepala dan dadanya.
Dia meninggal seketika. Demikian seperti dikutip dari BBC On This Day, Minggu (25/8).
Advertisement
Rockwell, yang tinggal hanya beberapa meter dari tempat kematiannya, mendirikan ANP, yang awalnya dikenal sebagai World Union of Free Enterprise and National Socialists, pada tahun 1959.
Dia percaya bahwa semua orang kulit hitam harus dideportasi ke Afrika dan setiap orang Yahudi harus dirampas dan disterilkan. Dia juga percaya bahwa "pengkhianat" seperti mantan Presiden Harry S. Truman dan Dwight D. Eisenhower harus digantung.
Disebutkan bahwa Matt Koehl, orang kedua Rockwell, mengambil alih kepemimpinan partai.
Koehl mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka pembunuhan, Patler, dikeluarkan dari ANP karena "kecenderungan Bolshevik".
Bolshevik adalah kelompok yang bersifat radikal, yang berpikir bahwa perubahan harus dimenangkan dengan senjata alias perang.
Sejarah mencatat pula bahwa pada 25 Agustus tahun 1980 Zimbabwe resmi menjadi anggota PBB. Selain itu, pada 25 Agustus 1933, gempa magnitudo 7,3 mengguncang Mao County, Sichuan, China, menewaskan 9,000 orang.