Para arkeolog yang melakukan ekskavasi di halaman dalam sebuah biara Dominikan kuno di Cluj-Napoca, Romania menemukan hal yang tak biasa: sepasang kerangka, pria dan perempuan muda, yang saling bergandengan tangan.
Para ahli dari Institut Arkeologi dan Sejarah Seni Cluj-Napoca yang sedang bekerja di lokasi yang diyakini sebagai pemakaman biara, sebelumnya telah menemukan sejumlah jasad. Namun, makam berisi dua kerangka yang diduga sepasang kekasih, bergandengan tangan, dalam satu liang amat jarang dijumpai.
"Ini adalah misteri, dan amat jarang pemakaman seperti ini dilakukan di masa itu. Di Abad Pertengahan," kata peneliti utama, Adrian Rusu seperti dimuat Daily Mail (22/4/2013).
Ditambahkan Adrian, dilihat dari kerangkanya, si pria menderita cedera parah yang membuat pinggulnya patah -- yang mungkin menjadi penyebab kematiannya. "Kami yakin cedera parah itu diakibatkan hantaman benda tumpul dan keras," kata dia.
Sebaliknya, tak ditemukan cedera di jasad perempuan. Karena kenyataannya ia meninggal di saat bersamaan, terlihat relatif sehat, muncul dugaan gadis itu patah hati karena ditinggalkan untuk selamanya oleh pasangannya.
Namun, Adrian menepis dugaan perempuan itu bunuh diri. Sebab, di Abad Pertengahan itu dianggap dosa besar. Kalaupun ia melakukannya, maka tak mungkin dikuburkan bersama pasangannya di lokasi yang dianggap suci. Di dalam biara.
"Jelas keduanya dimakamkan bersamaan sebagai penghormatan atas cinta mereka satu sama lain," kata dia. Menurut perkiraan, dua jasad pasangan tersebut dimakamkan suatu hari di tahun 1450-1550.
Di lokasi berdekatan juga ditemukan kerangka seorang anak. Namun diduga kuat tak ada kaitannya dengan pasangan tersebut. Demikian pula dengan kerangka bagian bawah jasad keempat.(Ein)
Para ahli dari Institut Arkeologi dan Sejarah Seni Cluj-Napoca yang sedang bekerja di lokasi yang diyakini sebagai pemakaman biara, sebelumnya telah menemukan sejumlah jasad. Namun, makam berisi dua kerangka yang diduga sepasang kekasih, bergandengan tangan, dalam satu liang amat jarang dijumpai.
"Ini adalah misteri, dan amat jarang pemakaman seperti ini dilakukan di masa itu. Di Abad Pertengahan," kata peneliti utama, Adrian Rusu seperti dimuat Daily Mail (22/4/2013).
Ditambahkan Adrian, dilihat dari kerangkanya, si pria menderita cedera parah yang membuat pinggulnya patah -- yang mungkin menjadi penyebab kematiannya. "Kami yakin cedera parah itu diakibatkan hantaman benda tumpul dan keras," kata dia.
Sebaliknya, tak ditemukan cedera di jasad perempuan. Karena kenyataannya ia meninggal di saat bersamaan, terlihat relatif sehat, muncul dugaan gadis itu patah hati karena ditinggalkan untuk selamanya oleh pasangannya.
Namun, Adrian menepis dugaan perempuan itu bunuh diri. Sebab, di Abad Pertengahan itu dianggap dosa besar. Kalaupun ia melakukannya, maka tak mungkin dikuburkan bersama pasangannya di lokasi yang dianggap suci. Di dalam biara.
"Jelas keduanya dimakamkan bersamaan sebagai penghormatan atas cinta mereka satu sama lain," kata dia. Menurut perkiraan, dua jasad pasangan tersebut dimakamkan suatu hari di tahun 1450-1550.
Di lokasi berdekatan juga ditemukan kerangka seorang anak. Namun diduga kuat tak ada kaitannya dengan pasangan tersebut. Demikian pula dengan kerangka bagian bawah jasad keempat.(Ein)