Sukses

Topan Shanshan dengan Angin 252 Km/Jam Hantam Jepang Selatan, 3 Orang Tewas

Tiga orang tewas akibat Topan Shanshan yang menghantam Jepang Selatan. Hujan dengan curah 600 mm selama 24 jam diperkirakan akan turun di beberapa wilayah Kyushu, yang dihuni 12,5 juta orang.

Liputan6.com, Kyushu - Topan dahsyat telah menerjang daratan Jepang, dengan tiga orang telah dipastikan tewas.

Topan Shanshan mendarat di Prefektur Kagoshima, di pulau selatan Kyushu, sekitar pukul 08:00 waktu setempat (23:00 GMT), kata Japan Meteorological Agency (JMA) atau Badan Meteorologi Jepang.

Laporan BBC yang dikutip Kamis (29/8/2024) menyebut badan tersebut telah mengeluarkan "peringatan khusus" yang langka untuk badai paling dahsyat, peringatan akan tanah longsor, banjir, dan kerusakan berskala besar. Angin kencang hingga 252 km/jam (157mph) telah dilaporkan terjadi di pulau tersebut.

Sepasang suami istri berusia 70-an dan seorang pria berusia 30-an telah meninggal. Keduanya merupakan bagian dari keluarga beranggotakan lima orang yang rumahnya di Gamagori di Jepang tengah tersapu pada Selasa malam, sebelum topan tersebut menerjang daratan.

Dua anggota keluarga lainnya - dua wanita berusia 40-an - diselamatkan setelah upaya pemulihan sepanjang malam, penyiar lokal NHK melaporkan.

Hujan dengan curah 600 mm selama 24 jam diperkirakan akan turun di beberapa wilayah Kyushu, yang dihuni 12,5 juta orang.

Sekitar 255.000 rumah kini tanpa listrik, kata operator utilitas pulau itu.

Video daring memperlihatkan pohon-pohon besar bergoyang, genteng-genteng beterbangan dari rumah-rumah, dan puing-puing beterbangan ke udara saat hujan deras mengguyur pulau itu.

Setidaknya 39 orang terluka di Prefektur Kagoshima dan Miyazaki, kata NHK.

Produsen mobil besar Jepang seperti Toyota dan Nissan menutup pabrik mereka pada hari Kamis (29/8), dengan alasan keselamatan karyawannya serta potensi kekurangan suku cadang akibat badai.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penerbangan dan Layanan Kereta Ditunda Hingga Evakuasi Warga Akibat Topan Shanshan

Ratusan penerbangan ke dan dari Jepang selatan telah dibatalkan. Beberapa layanan kereta cepat juga telah ditangguhkan.

Awal minggu ini, pemerintah daerah mengeluarkan imbauan evakuasi kepada 810.000 orang di Prefektur Shizuoka bagian tengah di pulau utama Jepang, Honshu.

Sebanyak 56.000 orang lainnya diminta untuk meninggalkan rumah mereka di Kagoshima di Kyushu, kata badan penanggulangan bencana dan kebakaran.

JMA memperkirakan badai tersebut akan mendekati wilayah tengah dan timur Jepang, termasuk ibu kota Tokyo, sekitar akhir pekan.

Peringatan topan khusus, seperti yang dikeluarkan untuk Shanshan, diumumkan di Jepang jika terjadi badai yang luar biasa kuat. Peringatan yang sama dikeluarkan pada September 2022 saat Topan Nanmadol mendekati Kyushu - peringatan pertama yang diumumkan untuk wilayah selain Okinawa.

Shanshan datang setelah Topan Ampil awal bulan ini, yang hanya menyebabkan cedera dan kerusakan ringan tetapi masih mengganggu ratusan penerbangan dan kereta api.

Sebelumnya, wilayah utara Jepang mengalami rekor curah hujan ketika Badai Tropis Maria menghantam pulau Honshu.

Topan di wilayah tersebut telah terbentuk lebih dekat ke garis pantai, menguat lebih cepat dan bertahan lebih lama di daratan karena perubahan iklim, menurut sebuah studi yang dirilis bulan lalu.

3 dari 3 halaman

Jelang Topan Shanshan Mendarat di Jepang, Hujan Deras Mengguyur

Sebelumnya saat Topan Shanshan dilaporkan mendekati Jepang, mengakibatkan hujan lebat melanda dan sejumlah orang kabarnya hilang.

"Empat anggota keluarga yang sama dilaporkan hilang di Jepang pada hari Rabu (28 Agustus 2024) setelah hujan lebat akibat topan yang mendekat memicu tanah longsor," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Channel News Asia.

Topan Shanshan berada 80 km di timur laut kepulauan Amami selatan pada hari Rabu pagi dengan embusan hingga 252 km/jam.

Dinding lumpur, batu, dan puing-puing lainnya menyapu rumah mereka di Gamagori, sebuah kota di Prefektur Aichi bagian tengah, pada hari Selasa (27/8) malam setelah hujan deras selama berjam-jam.

"Tanah longsor menghantam sebuah rumah tempat tinggal lima anggota keluarga - sepasang suami istri berusia 70-an, dua wanita berusia 40-an, dan seorang pria berusia 30-an," kata seorang pejabat Gamagori kepada AFP.

"Salah satu dari mereka diselamatkan Selasa (28/8) malam, tetapi pencarian empat lainnya terus berlanjut sepanjang malam," katanya.

Badan cuaca mungkin mengeluarkan peringatan hujan lebat khusus untuk Prefektur Kagoshima termasuk Amami pada hari Rabu malam, kata seorang pejabat badan tersebut dalam konferensi pers pagi.

"Kita perlu berada dalam kondisi siaga tertinggi," jelas seorang pejabat badan tersebut.

Maskapai penerbangan telah membatalkan puluhan penerbangan sementara beberapa operasi kereta peluru mungkin ditangguhkan minggu ini, tergantung pada arah topan, kata operator.

Topan Shanshan diperkirakan akan berbelok ke arah pulau selatan utama Kyushu minggu ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.