Sukses

WHO Capai Kesepakatan dengan Israel soal Jeda Terbatas di Gaza untuk Vaksinasi Polio

Hamas juga telah menyatakan komitmennya untuk mendukung masa tenang demi memungkinkan vaksinasi polio di Jalur Gaza.

Liputan6.com, Gaza - Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) mengatakan pada hari Kamis (29/8/2024) bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Israel untuk jeda terbatas dalam pertempuran di Jalur Gaza guna memungkinkan vaksinasi polio bagi ratusan ribu anak setelah seorang bayi tertular kasus pertama yang dikonfirmasi dalam 25 tahun di wilayah Palestina.

"Kampanye vaksinasi akan dimulai hari Minggu (1/8) di Gaza tengah, dengan 'jeda kemanusiaan' yang berlangsung dari pukul 06.00 hingga pukul 15.00 selama tiga hari yang dapat diperpanjang satu hari tambahan jika diperlukan," kata perwakilan WHO di wilayah Palestina Rik Peeperkorn melalui video dari Deir al-Balah di Gaza tengah seperti dilansir kantor berita AP, Jumat (30/8).

"Upaya — yang telah dikoordinasikan dengan otoritas Israel — tersebut kemudian akan dipindahkan ke Gaza Selatan dan akhirnya Gaza Utara demi jeda serupa."

Kampanye vaksinasi ini menargetkan 640.000 anak di bawah usia 10 tahun, yang masing-masing akan menerima dua tetes vaksin polio oral dalam dua putaran — putaran kedua akan diberikan empat minggu setelah putaran pertama.

Peeperkorn menuturkan bahwa jeda kemanusiaan ini penting agar keluarga dapat membawa anak-anak mereka untuk divaksinasi dan kembali ke tempat tinggal mereka paling lambat pukul 15.00 waktu setempat.

"Kami telah mencapai kesepakatan mengenai hal itu, jadi kami berharap semua pihak akan mematuhinya," tegas Peeperkorn.

WHO mengatakan petugas kesehatan perlu memvaksinasi sedikitnya 90 persen anak-anak di Jalur Gaza untuk menghentikan penularan polio. Kampanye ini akan melibatkan lebih dari 2.100 petugas kesehatan dari badan-badan PBB dan otoritas kesehatan Gaza, yang bekerja di ratusan lokasi di seluruh Jalur Gaza.

"Hamas siap bekerja sama dengan organisasi internasional untuk mengamankan kampanye ini," demikian menurut pernyataan dari Basem Naim, anggota biro politik Hamas.

Jeda kemanusiaan ini bukanlah gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang sedang terus diupayakan oleh para mediator Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seruan AS untuk Israel

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mendesak Israel menghindari perintah evakuasi sipil lebih lanjut selama jeda dan mengatakan pekerja membutuhkan keamanan untuk memvaksinasi anak-anak.

"Sangat penting bagi Israel untuk memfasilitasi akses bagi lembaga yang melaksanakan kampanye vaksinasi dan memastikan periode tenang dan menahan diri dari operasi militer selama periode kampanye vaksinasi," ujar Wood.

Kampanye vaksinasi polio dilakukan setelah Abdel-Rahman Abu El-Jedian yang berusia 10 bulan menderita lumpuh sebagian akibat tidak divaksinasi. Dia adalah salah satu dari ratusan ribu anak yang tidak mendapatkan vaksinasi menyusul pecahnya pertempuran antara Israel dan Hamas.

Polio berhasil diberantas di sebagian besar belahan dunia sebagai bagian dari upaya WHO dan mitranya selama puluhan tahun untuk memberantas penyakit tersebut. Petugas layanan kesehatan di Jalur Gaza telah memperingatkan potensi wabah polio selama berbulan-bulan, seiring dengan meningkatnya krisis kemanusiaan yang dipicu oleh serangan Israel.

Warga Palestina yang mengungsi sering kali tinggal di kamp tenda yang padat, dekat tumpukan sampah, dan limbah air kotor yang mengalir ke jalan-jalan yang oleh para pekerja bantuan digambarkan sebagai tempat berkembang biaknya penyakit seperti polio, yang menyebar melalui kotoran manusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.