Sukses

Leani Ratri Oktila Beri Harapan Medali di Paralimpiade Paris 2024, Reda Manthovani: Apresiasi untuk Seluruh Atlet yang Telah Berjuang

Dalam unggahan di Instagram, Chef de Mission Kontingen Indonesia Paralimpiade 2024 Reda Manthovani mengapresiasi seluruh atlet yang kini masih berjuang.

Liputan6.com, Paris - Masuk hari kelima penyelenggaraan Paralimpiade Paris 2024, sejumlah atlet dari Indonesia terus berjuang menampilkan penampilan terbaiknya.

Dalam unggahan di Instagram, Chef de Mission Kontingen Indonesia Paralimpiade 2024 Reda Manthovani mengapresiasi seluruh atlet yang kini masih berjuang.

"Apresiasi untuk seluruh atlet kita yang telah berjuang," kata Reda Manthovani dalam pernyataannya di akun Instagram @reda.manthovani.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Reda Manthovani (@reda.manthovani)

Reda Manthovani juga meng-update sejumlah capaian yang didapatkan oleh atlet Indonesia. Mulai dari cabang olahraga para balap sepeda hingga cabor bulutangkis.

"Hasil pertandingan selanjutnya M. Fadli Imammuddin dari cabor para balap sepeda finish pada peringkat ke-10 dengan catatan waktu 4:51.817."

"Dari cabor bulu tangkis, Hikmat, Sadiyah, dan Leani berhasil unggul atas lawan mereka pada babak grup."

"M. Afrizal Syafa dari cabor boccia juga berhasil menang pada babak penyisihan grup B."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saptoyogo Purnomo Raih Medali Perak di Paralimpiade Paris 2024

Sementara itu, Saptoyogo Purnomo menjadi atlet paralimpiade pertama menyumbangkan medali bagi Indonesia di ajang Paralimpiade Paris 2024.

Selain medali perak, Saptoyogo Purnomo juga mencatatkan rekor Asia saat berlaga di para atletik nomor lari 100 meter T37 yang digelar di Stadion Stade de France.

Mengutip kanal Citizen Liputan6.com, Sabtu (31/8/2024) pria yang akrab dipanggil Yogo ini mencatatkan waktu 11.26 detik di Paralimpiade Paris 2024.

"Saya tidak menyangka bisa pecah rekor pribadi karena situasinya hujan,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan NPC Indonesia.

Dia menjelaskan, saat hujan bisa tidak maksimal karena bisa mempengaruhi otot di kaki atau tangan. "Jadi saya hanya optimis untuk meraih medali."

Sedangkan untuk medali emas, para atlet asal Brazil bernama Ricardo Gomes de Medoca finis dengan waktu 11,07 detik.

Sementara itu, Anrei Vdovin, Neutral Paralympic Athelets (NPA) finish berikutnya dengan waktu 11.07 detik.

 

3 dari 3 halaman

Sejarah Lain dari Saptoyogo

Tak berhenti di medali perunggu dan memecahkan rekor Asia, prestasi Saptoyogo pun sukses membuat sejarah meraih medali pertama untuk para atletik di Indonesia dalam kurun waktu 48 tahun terakhir.

Sebelumnya, Indonesia juga pernah mendapatkan medali di cabang atletik lari 100 meter putra di Paralimpiade Toronto 1976 oleh Ashari.

Kabar perstasi Saptoyogo di laga Paralimpiade Paris 2024 pun langsung membuat banyak warganet gembira, dan ramai-ramai membanjiri lini masa X (dulunya bernama Twitter) dengan berbagai ucapan.

Berikut adalah beberapa ucapan warganet di X, sebagaimana dihimpun tim Liputan6.com.

"11,26 detik kecepatan roket yang luar biasa 🙌📈👌," tulis akun @V****.

Warganet dengan akun @a**** mencuit, "Di Tokyo dpt perunggu, edisi Paris dapet perak. What an upgrade! Selamat saptoyoga!."

"Startnya bagus banget padahal, tapi Brazil kenceng bener abistu😂.Selamat mas Sapto!," bunyi cuitan akun @a**** di media sosial milik Elon Musk itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.