Sukses

Wanita di Beijing Palsukan Keguguran hingga 4 Kali demi Klaim Asuransi Senilai Rp144 Juta

Wanita asal China mengakui kesalahannya, di mana ia telah memalsukan dokumen untuk mengklaim asuransi.

Liputan6.com, Beijing - Seorang wanita di Shanghai, China, memalsukan keguguran dan dokumen medisnya untuk mengklaim uang asuransi melahirkan sebesar 66.200 yuan atau sekitar Rp144 juta. Kisah ini pun kemudian menarik perhatian luas di dunia maya.

Klaim biaya melahirkan merupakan bagian penting dari sistem asuransi sosial Tiongkok.

Didanai oleh para pemberi kerja, sistem ini menanggung biaya medis yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, sekaligus memberikan dukungan finansial kepada wanita selama cuti hamil.

Melansir SCMP, Minggu (1/9/2024), wanita berusia 42 tahun yang bermarga Xie itu bekerja di sebuah perusahaan asing di Shanghai.

Shanghai TV melaporkan bahwa ia memperoleh gaji bulanan lebih dari 30.000 yuan Rp65,7 juta.

Saat mengambil cuti hamil pada Desember lalu, Xie berhasil mengklaim asuransi setelah keguguran dua tahun sebelumnya. Sejak itu, ia berinisiatif untuk berpura-pura keguguran.

Ia menggunakan perangkat lunak komputer untuk membuat dokumen medis palsu, termasuk sertifikat bersalin dan ringkasan keluar dari rumah sakit, dengan mengklaim bahwa ia mengalami keguguran di rumah sakit.

2 dari 3 halaman

Akui Palsukan Dokumen

Xie dua kali mengajukan klaim asuransi daring dengan dokumen medis palsu, dan menerima total 66.200 yuan dalam bentuk tunjangan bersalin.

Setelah setiap klaim, ia menghancurkan dokumen kertas dan catatan komputer terkait.

Awal tahun ini, ia mencoba menggunakan metode yang sama lagi, memalsukan laporan keguguran lainnya untuk mengajukan uang asuransi bersalin lebih dari 40.000 yuan (Rp87,5 juta), tetapi klaimnya ditolak.

Kemudian pada bulan Februari, ia mengajukan lagi, kali ini sah, setelah melahirkan anak tunggalnya di rumah sakit.

Namun, selama peninjauan dokumen, petugas menemukan bahwa ia telah mengajukan lima klaim asuransi bersalin dalam empat tahun, dan menemukan beberapa kesamaan yang mencurigakan dalam dokumen tersebut. Mereka melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Xie menyerahkan diri dan mengembalikan uang yang diperoleh secara curang itu secara penuh.

"Sebagai Wanita yang sedang hamil tua dengan kesehatan yang buruk, saya khawatir tentang biaya medis. Dalam keputusasaan, saya secara impulsif berpura-pura keguguran untuk mendapatkan uang asuransi," katanya,

"Saya sudah mengundurkan diri dari pekerjaan saya dan saya sangat menyesali apa yang telah saya lakukan."

3 dari 3 halaman

Dijatuhi Hukuman Penjara

Pada tanggal 16 Agustus, pengadilan memutuskan Xie bersalah atas penipuan dan memberinya hukuman penjara satu setengah tahun yang ditangguhkan karena pengakuannya secara sukarela.

Hakim Wang Xinyuan mengatakan tindakannya tidak hanya melanggar hak milik perusahaannya tetapi juga menimbulkan ancaman serius terhadap sistem asuransi sosial.

Kisah Xie dengan cepat menjadi berita utama di media sosial daratan.

Seorang pengamat daring menulis di WeChat: "Dengan sekitar 60.000 yuan, dia telah menghancurkan hidupnya dan masa depan anak-anaknya."

"Gaji bulanan Xie sebesar 30.000 yuan tidaklah rendah di Tiongkok, tetapi dia masih melakukan penipuan. Tampaknya keserakahan tidak mengenal batas," kata yang lain.