Liputan6.com, Jakarta - Fenomena sinkhole atau lubang amblas menjadi sorotan setelah beberapa peristiwa terjadi di Malaysia dan Korea Selatan baru-baru ini. Seorang turis India bernama Vijayalaksmi terekam oleh kamera CCTV tiba-tiba terperosok saat berjalan di trotoar pada 23 Agustus 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sinkhole kedua muncul kembali di wilayah yang sama pada 28 Agustus 2024, sekitar 50 meter dari titik hilangnya Vijayalaksmi. Tak berselang lama dari kejadian di Malaysia, Korea Selatan melaporkan peristiwa serupa.
Sinkhole tiba-tiba muncul di jalanan Seoul dan menelan satu unit mobil SUV pada 29 Agustus 2024. Melansir laman United States Geological Survey (USGS) pada Senin (02/09/2024), sinkhole atau lubang runtuhan adalah area cekungan di dalam tanah yang tidak memiliki drainase permukaan eksternal yang alami.
Advertisement
Baca Juga
Pada umumnya, ketika hujan turun, air tetap berada di dalam lubang runtuhan dan biasanya mengalir ke bawah permukaan. Luas sinkhole dapat bervariasi, mulai dari beberapa meter hingga ratusan hektar, dan dari kedalaman kurang dari 1 hingga lebih dari 100 kaki.
Beberapa lubang runtuhan berbentuk seperti mangkuk atau piring dangkal, sementara yang lain memiliki dinding vertikal. Beberapa sinkhole ada yang menampung air dan membentuk kolam alami.
Â
Bagaimana Sinkhole Terbentuk?
Sinkhole paling sering terjadi di daerah yang disebut sebagai "daerah karst", yaitu daerah di mana jenis batuan di bawah permukaan tanahnya secara alami dapat larut oleh air yang bersirkulasi melaluinya. Ketika air dari curah hujan bergerak ke bawah melalui tanah, jenis-jenis batuan ini mulai larut.
Jika tanah di atas tidak kuat, maka secara tiba-tiba dapat runtuh. Biasanya, lubang runtuhan terbentuk dengan sangat lambat sehingga tidak banyak perubahan yang terlihat.
Namun, sinkhole juga dapat terbentuk secara tiba-tiba ketika runtuhan terjadi. Runtuhan seperti ini dapat memiliki efek dramatis jika terjadi di lingkungan perkotaan.
Â
Advertisement
Penyebab Sinkhole Terjadi
Dikutip dari Department of Environmental Protection pada Senin (02/09/2024), penyebab sinkhole atau lubang runtuhan biasa terjadi jika batuan di bawah permukaan tanahnya adalah batu kapur, batuan karbonat, lapisan garam, atau batuan yang secara alami dapat dilarutkan oleh air tanah yang bersirkulasi melaluinya. Ketika batuan ini larut, ruang dan gua-gua akan terbentuk di bawah tanah.
Selain jenis batuan yang ada di bawah permukaan tanah, air tanah yang melaluinya juga menjadi salah satu faktor utama penyebab terbentuk atau terjadinya sinkhole. Pelapukan karena air tanah, penurunan permukaan air tanah, perubahan gradien air tanah, hingga perubahan pada sistem hidrologi dapat menyebabkan tanah menjadi tidak stabil hingga memicu terjadinya runtuhan.
Tak hanya faktor alam, pengaruh aktivitas manusia juga mampu menyebabkan terjadinya sinkhole atau lubang runtuhan di tempat yang secara alamiah tidak seharusnya terjadi. Aktivitas ini juga dapat menyebabkan terjadinya lubang runtuhan lebih cepat atau secara tiba-tiba daripada kondisi alami.
Aktivitas-aktivitas umum yang dapat menyebabkan terjadinya sinkhole, seperti, pemompaan air tanah, kebocoran pipa saluran pembuangan, penyuntikan air, saluran pembuangan air hujan dan masih banyak lagi.
(Tifani)