Sukses

Di Sela IAF 2024, Menlu Retno Jajaki Penguatan Kemitraan Ekonomi dengan Aljazair dan Angola

Menlu RI Retno Marsudi menegaskan bahwa hubungan politik saja tidak cukup, dan kerja sama ekonomi harus dipererat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan menteri Aljazair dan Angola guna mempererat kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan kedua negara Afrika tersebut.

Pertemuan ini dilakukan di sela-sela kegiatan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 di Bali, Selasa 2 September 2024.

Dalam pertemuan dengan Menteri Ekonomi Berbasis Pengetahuan, Perusahaan Rintisan, dan Usaha Mikro Aljazair Yacine El-Mahdi Oualid, kedua pihak membahas kerja sama di sektor ekonomi digital, inklusi keuangan digital, perusahaan rintisan, UMKM, dan ekonomi kreatif.

"Kedua Menteri sepakat untuk mendorong pelaksanaan forum bisnis guna memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara," demikian seperti dikutip dari pernyataan pers yang diterima Liputan6.com, Selasa (3/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Aljazair juga mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam 2nd African Start-up Conference, yang akan diadakan pada 5-7 Desember 2024 di Alger, Aljazair. Konferensi ini merupakan ajang pertemuan start-up terbesar di Afrika.

Dalam konteks hubungan bilateral, kedua menteri sepakat untuk mendorong pelaksanaan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-2 Indonesia-Aljazair pada awal tahun 2025, setelah pemerintahan baru di kedua negara mulai bekerja secara efektif.

Selain hubungan bilateral, isu global seperti Palestina turut dibahas dalam pertemuan tersebut.

Menlu Retno menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Aljazair di Dewan Keamanan PBB yang konsisten mendukung perjuangan Palestina. Indonesia dan Aljazair menegaskan posisi bersama untuk terus memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina.

2 dari 3 halaman

Pertemuan dengan Menteri Angola

Sementara dalam pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara Angola, Adão deAlmeida, kedua Menteri membahas penguatan kerja sama bilateral khususnya di bidang perdagangan, industri agro dan perikanan.

"Hubungan politik saja tidak cukup. Kerja sama ekonomi harus menjadi prioritas bersama," ujar menlu Retno dalam pertemuan tersebut.

Ia pun mendorong agar perundingan Perjanjian Preferential Tarriff Agreement (PTA) antara Indonesia dan Angola dapat segera dimulai. PTA Indonesia – Angola diharapkan dapat menjadi fondasi yang solid untuk memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara, serta menciptakan lebih banyak peluang bisnis dan investasi.

3 dari 3 halaman

Perkuat Kerja Sama Konkret

Mensesneg Almeida menyambut baik kesempatan tersebut sekaligus menyampaikan keinginan Angola dalam memperkuat kerja sama konkret serta menjajaki potensi kedua negara terutama di sektor minyak, mineral, kesehatan, dan ketahanan pangan.

Dia menyampaikan harapannya agar dapat memproduksi obat-obat secara mandiri dan mengajak investor Indonesia untuk mendukungnya.

Pihak Angola akan melakukan pertemuan terpisah dengan Biofarma dan Pertamina untuk mengidentifikasi kerja sama potensial lainnya. Ia juga berharap agar diskusi mengenai kerja sama sektor perminyakan dengan Indonesia dapat dilanjutkan.

Kedua menteri sepakat untuk melakukan diversifikasi komoditas ekonomi dan terus menjajaki berbagai sektor potensial, termasuk sektor hilirisasi industri, agroindustri, dan perikanan.

Video Terkini