Sukses

Kanada Berlakukan Aturan Pembatasan Visa Bagi Pelancong, Ini Alasannya

Kanada kini memberlakukan aturan pembatasan visa dan izin masuk bagi para pelancong. Jajak pendapat menyebut, warga Kanada menilai negaranya sudah terlalu banyak migran.

Liputan6.com, Ottawa - Kanada menutup pintunya bagi lebih banyak pengunjung dengan memberlakukan aturan penerbitan visa lebih sedikit dari pada sebelumnya. Bahkan, negara tersebut juga menolak lebih banyak visa bagi orang yang hendak memasuki negaranya.

Penolakan terhadap pelancong asing meningkat saat Perdana Menteri Justin Trudeau, mencoba menurunkan jumlah migran untuk sementara waktu dan mungkin permanen.

Para migran disalahkan atas kekurangan dan tingginya harga perumahan, dikutip dari laman Japan Today, Kamis (5/9/2024).

Dalam jajak pendapat, warga Kanada bangga karena menerima pendatang baru. Tetapi ada pula jajak pendapat yang menyebut, semakin banyak Kanada menerima imigran.

Pada bulan Juli, Kanada menolak masuk 5.853 pelancong asing, termasuk pelajar, pekerja, dan turis. Ini adalah jumlah terbanyak sejak setidaknya Januari 2019, menurut data badan perbatasan yang belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Petugas perbatasan menolak rata-rata 3.727 pelancong asing per bulan selama tujuh bulan pertama tahun 2024, meningkat 633 orang atau 20% dari tahun sebelumnya.

Seorang juru bicara Badan Layanan Perbatasan Kanada mengatakan, perubahan ini disebabkan oleh pola migrasi atau perubahan kebijakan.

Pada saat yang sama, departemen imigrasi Kanada juga menyetujui lebih sedikit visa dari pada sebelumnya.

Rasio penolakan aplikasi visa pengunjung dengan yang disetujui lebih tinggi pada Juni 2024.

Pada bulan Januari, Februari, Mei, dan Juni 2024, lebih banyak permohonan yang ditolak daripada yang disetujui, menurut data departemen imigrasi.

 

2 dari 2 halaman

Izin Belajar dan Izin Bekerja Juga Dikurangi

Jumlah izin belajar dan izin kerja yang disetujui juga turun dari titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir pada tahun 2023 dan 2022.

"Warga Kanada menginginkan sistem yang tidak lepas kendali," kata Menteri Imigrasi Marc Miller pada Agustus 2024.

Juru bicara Miller mengatakan, departemen imigrasi "berkomitmen untuk menerapkan kebijakan dan prosedur imigrasi yang adil dan tidak diskriminatif" dan mengaitkan penurunan persetujuan izin belajar dengan pembatasan yang diumumkan pada bulan Januari. Namun, penurunan tersebut tampaknya telah dimulai tahun lalu.