Liputan6.com, Jakarta - Alunan angklung menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Gereja Katedral pada Rabu (4/9/2024).
Sebanyak 28 anak, terdiri dari putra altar dan putri sakristi, melantunkan sejumlah lagu nasional termasuk Kicir-Kicir dan Rayuan Pulau Kelapa untuk menyambut ketibaan Paus Fransiskus sebelum ia melakukan pertemuan dengan para uskup, imam, diakon, biarawan dan biarawati.
Baca Juga
Setibanya di gereja, Paus Fransiskus segera menyalami anak-anak yang bertugas main angklung dan mengibarkan bendera secara satu per satu.
Advertisement
Usai menyalami mereka, ia juga menerima bunga tangan dari dua anak yang mengenakan pakaian adat Betawi.
Paus Vatikan (87) kemudian disambut oleh Uskup Agung Kardinal Ignasius Suharyo, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin dan Romo Hani Rudi. Mereka kemudian segera masuk ke dalam gereja untuk melakukan pertemuan para rohaniwan.
Usai pertemuan tersebut, Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan pertemuan dengan pemuda dari Scholas Occurantes di Graha Pemuda Senayan.
Di sisi lain, ratusan orang menyambut kedatangan Paus Fransiskus di luar wilayah gereja. Kebanyakan dari mereka sekadar ingin melihat Paus Fransiskus secara langsung.
"Saya antusias banget pengen Say Hello sama Bapa Paus. Walaupun nggak dapet misa di GBK, aku udah puas banget bisa dadah-dadah sama Bapa Paus," ujar Lani Yosef, umat asal Paroki Maria Bunda Karmel Tomang, kepada Liputan6.com.
"Saya bersyukur banget beliau datang ke Indonesia. Kita dapat anugerah luar biasa dari Tuhan, hati (Paus Fransiskus) dating ke Indonesia. Indonesia mendapat berkat, kedamaian, kerukunan antar umat beragama, negaranya penuh berkat," lanjut dia.
Perjuangan
Sementara itu, antusiasme dalam menyambut kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia datang dari semua kalangan.
Tak terkecuali bagi bocah kecil bernama Puang Solam Nagurasta yang datang jauh-jauh dari Cibubur ke Gereja Katedral untuk bisa melihat Paus Fransiskus secara langsung.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com di kawasan Gereja Katedral, Rabu (4/9), Puang yang bersekolah di SD Bunda Hati Kudus itu tampil nyentrik di tengah umat Katolik yang memadati kawasan Gereja Katedral. Ia datang bersama kedua orang tua dan adiknya.
Penampilannya yang mengenakan kostum ala paus itu sontak menyita perhatian. Tak hanya itu, ia juga membawa lukisan bergambar Paus Vatikan berusia 87 tahun karya ayahnya, berharap dapat memberikannya kepada Paus Fransiskus.
"Mereka punya cita-cita jadi uskup, yang ini (adiknya) jadi romo, sesuai kostumnya. Ini (lukisan) papanya yang gambar, mereka ikut bantuin. Ini mau diserahkan ke Bapa Paus," ujar sang ibu Veronika Hasibuan saat ditemui beberapa media, Rabu (4/9/2024).
Advertisement
Umat Katolik Padati Kawasan Gereja Katedral
Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, ratusan umat telah memadati kawasan di depan Gereja Katedral demi sekadar bisa melihat Paus Fransiskus secara langsung.
"Saya antusias banget pengen Say Hello sama Bapa Paus. Walaupun nggak dapet misa di GBK, aku udah puas banget bisa dadah-dadah sama Bapa Paus," ujar Lani Yosef, umat asal Paroki Maria Bunda Karmel Tomang, kepada Liputan6.com.
"Saya bersyukur banget beliau datang ke Indonesia. Kita dapat anugerah luar biasa dari Tuhan, hati (Paus Fransiskus) dating ke Indonesia. Indonesia mendapat berkat, kedamaian, kerukunan antar umat beragama, negaranya penuh berkat," lanjut dia.
Umat lainnya, Theresia Endang asal Paroki Maria Assumpta Klaten, secara khusus datang dari Yogyakarta ke Jakarta untuk melihat Paus Fransiskus secara langsung. Padahal, ia juga tidak memiliki tiket untuk mengikuti misa di GBK.
"Saya khusus ke Jakarta untuk bisa Say Hellosama Paus karena nggak dapet tiket ke GBK. Tapi cuma Say Hello aja, berkat sudah mengalir kepada kita semua yang di jalan ini," kata dia.