Sukses

Benjamin Netanyahu: Israel Tak Akan Tinggalkan Koridor Perbatasan Gaza Sampai Aman dari Hamas

Agar gencatan senjata permanen dapat disetujui, Israel menyebut pihaknya memerlukan jaminan bahwa siapa pun yang memimpin Gaza pascaperang akan dapat menjaga koridor perbatasan.

Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel tidak akan meninggalkan koridor perbatasan Gaza sampai aman dari Hamas.

"Kami akan tetap di sana," katanya Benjamin Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem.

Agar gencatan senjata permanen dapat disetujui, Israel memerlukan jaminan bahwa siapa pun yang memimpin Gaza pascaperang akan dapat mencegah koridor tersebut digunakan sebagai rute penyelundupan senjata dan perbekalan untuk Hamas.

"Seseorang harus berada di sana," katanya, dikutip dari laman Japan Today, Kamis (5/9/2024).

"Bawakan saya siapa saja yang benar-benar dapat menunjukkan. Tidak dalam kata-kata. Tetapi hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahwa mereka benar-benar dapat mencegah terulangnya apa yang terjadi di sana sebelumnya," katanya, mengacu pada serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.

"Kami terbuka untuk mempertimbangkannya, tetapi saya tidak melihat hal itu terjadi sekarang."

Koridor Philadelphia, di sepanjang tepi selatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, telah menjadi salah satu hambatan utama bagi kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan membawa pulang sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina.

Netanyahu bersikeras mempertahankan kendali atas koridor tersebut, tempat pasukan Israel telah menemukan lusinan terowongan yang menurut para pejabat telah digunakan untuk memasok senjata dan amunisi kepada Hamas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Benjamin Netanyahu Mendapat Kritikan dari Warga Israel

Perdana Menteri Israel telah menghadapi kritik keras dari banyak orang di Israel karena tidak membahas masalah tersebut, termasuk dari banyak orang di lembaga keamanannya sendiri yang percaya pasukan Israel dapat melakukan intervensi yang ditargetkan jika diperlukan untuk mencegah penyelundupan apa pun.

Keluarga dari banyak sandera, termasuk beberapa dari enam sandera yang jasadnya ditemukan dari sebuah terowongan di Gaza selatan pada hari Minggu, menuduhnya mengorbankan orang-orang yang mereka cintai dengan bersikeras mempertahankan pasukan di koridor tersebut.

Namun, ia mengatakan bahwa mempertahankan tekanan terhadap Hamas adalah cara terbaik untuk memulangkan 101 sandera yang masih tersisa di Gaza.

"Anda perlu menekan mereka, memberi tekanan kepada mereka untuk membebaskan sandera yang tersisa. Jadi, jika Anda ingin membebaskan para sandera, Anda harus mengendalikan koridor Philadelphia," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.