Sukses

Jepang Akan Mulai Uji Coba Pembuangan Puing-puing PLTN Fukusihima

Sekitar 880 ton puing-puing yang terkontaminasi bahan sangat berbahaya masih tersimpan di dalam PLTN Fukushima.

Liputan6.com, Fukushima - Operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima di Jepang pada Kamis (5/9/2024) mengatakan, bahwa pihaknya akan mulai melakukan percobaan pembuangan puing-puing yang mengandung radioaktif tinggi.

Hal ini mereka lakukan setelah upaya sebelumnya sempat ditunda, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (6/9).

Sekitar 13 tahun setelah gempa bumi dan tsunami menerjang Fukushima-Daichi, sekitar 880 ton bahan-bahan yang sangat berbahaya masih tersimpan di dalam pembangkit itu.

Insiden di PLTN Fukushima adalah salah satu kecelakaan nuklir paling buruk di dunia.

Akhir bulan yang lalu, Tokyo Electric Power Company (Tepco) menghentikan prosedur pembuangan karena masalah teknis yang melibatkan pemasangan sejumlah peralatan.

"Kami membutuhkan beberapa hari untuk memulai pembuangan puing-puing dan kami bisa memulai pekan depan jika semuanya berjalan sesuai jadwal," kata juru bicara Tepco kepada para wartawan.

Tiga dari enam reaktor Fukushima-Daiichi sedang beroperasi ketika tsunami melanda pada 11 Maret 2011. Bencana alam itu menghancurkan sistem pendingin dan menyebabkan kehancuran yang menjadi bencana nuklir terburuk sejak Chernobyl.

Di tiga unit pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, bahan bakar dan material lainnya meleleh dan kemudian memadat menjadi "limbah bahan bakar" yang dengan kandungan radioaktif yang sangat tinggi.

 

2 dari 2 halaman

Upaya Ambil Sampel Puing-puing

Operasi baru ini bertujuan untuk mengambil sampel puing-puing dan mempelajarinya untuk memutuskan langkah selanjutnya.

Tepco mengerahkan dua drone mini dan "robot berbentuk ular" untuk masuk ke dalam bangunan pembangkit pada bulan Februari, sebagai bagian dari persiapan transfer.

Puing-puing tersebut memiliki tingkat radiasi yang sangat tinggi sehingga Tepco harus mengembangkan robot khusus yang dapat berfungsi di dalamnya.

Tahun lalu, Tepco mulai melepaskan udara yang digunakan untuk mendinginkan reaktor yang rusak di Samudera Pasifik. Volume limbah udara yang dibuang setara dengan udara untuk memenuhi 540 kolam renang ukuran Olimpiade.

Namun menghilangkan puing-puing telah lama dianggap sebagai tantangan paling menakutkan dalam proyek yang telah berlangsung selama puluhan tahun untuk mematikan pembangkit listrik tersebut.