Polisi di Kentucky Amerika Serikat Luncurkan Penyelidikan Usai Maraknya Kasus Penembakan

Liputan6.com, London - Perburuan sedang dilakukan di Kentucky setelah sejumlah orang ditembak di sepanjang jalan raya dekat kota London pada Sabtu.

Insiden itu bermula sekitar pukul 18:00 waktu setempat, ketika polisi menanggapi laporan tentang kendaraan yang ditembaki di dekat Interstate 75.

Menurut Wali Kota Randall Weddle dari London, tujuh orang terluka dalam insiden itu, dikutip dari BBC, Minggu (8/9/2024).

Dia mengatakan, tidak semua luka-luka ini disebabkan oleh tembakan, dan tidak ada yang terbunuh.

Kantor Sheriff Laurel County telah menetapkan Joseph A Couch yang berusia 32 tahun sebagai orang yang dicurigai, dan memperingatkan publik bahwa dia dianggap bersenjata dan berbahaya.

Menurut media lokal, tembakan telah dilepaskan dari daerah hutan dekat jalan raya, atau dari jalan layang.

"Tersangka atau para tersangka belum ditangkap saat ini, tetapi mereka sedang mencari mereka," kata Wali Kota Randall dalam sebuah video yang diunggah di Facebook.

"Saat ini, mereka berada di medan yang terjal dan banyak pepohonan," katanya.

Berbicara kepada CNN, Christina DiNoto, yang sedang mengemudi di Interstate 75 bersama seorang teman saat penembakan terjadi, mengatakan "rasanya seperti ada batu yang menembus jendela belakang saya", dan telinganya sakit.

"Kami saling memandang dan berpikir, 'Apakah itu suara tembakan?' Lalu kami berpikir, 'Tidak, itu bukan suara tembakan.'"

Ia mengatakan, baru satu setengah jam kemudian mereka mengetahui bahwa itu adalah penembakan.

Kemudian pada Jumat, Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon mengatakan bahwa satu ruas jalan raya yang dekat dengan tempat penembakan terjadi telah dibuka kembali, setelah ditutup selama sekitar tiga jam.

Seorang juru bicara University of Kentucky Medical Center di Lexington mengatakan kepada mitra berita BBC di AS, CBS News bahwa sejauh ini mereka telah menerima sedikitnya dua pasien dari insiden tersebut, tetapi belum ada kabar tentang kondisi mereka.

Trooper Scottie Pennington, juru bicara Kepolisian Negara Bagian Kentucky, mendesak warga di daerah tersebut untuk tetap berada di dalam rumah.

Masyarakat telah diperingatkan untuk tidak mendekati orang yang dimaksud.