Sukses

Alasan Jendela Pesawat Tidak Dibuat dengan Bentuk Persegi, Ternyata Efeknya Bisa Bikin Kecelakaan

Demi alasan keamanan, jendela pesawat dibuat memiliki sisi yang melengkung. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa jendela yang berderet di pesawat berbentuk bulat atau sisinya dibikin melengklung?

Jendela di rumah berbentuk persegi panjang; partisi mobil berbentuk sudut, tetapi sebagian besar berbentuk persegi panjang.

Mengapa pesawat tidak mengikutinya?

Dikutip dari laman Mentalfloss, Selasa (10/9/2024) itu bukan untuk tujuan estetika. Pesawat dulunya memiliki jendela persegi. Dan akhirnya jatuh karena jendela pesawat berbentuk persegi.

Ketika maskapai penerbangan komersial beralih ke jet yang lebih cepat dan lebih besar mulai tahun 1950-an, pesawat terkadang hancur di udara.

Satu di antaranya adalah de Havilland Comets, hancur dalam hitungan bulan pada tahun 1954 dan menewaskan total 56 penumpang.

Para penyelidik melacak ada kesalahan di sudut jendela yang berbentuk persegi, yang mengumpulkan tekanan dari kabin bertekanan dan rentan retak.

Selama satu pengujian, Royal Aircraft Establishment menemukan bahwa hingga 70 persen tekanan pesawat terkonsentrasi pada sudut tajam jendela.

Jendela bundar, yang mampu menyebarkan tekanan itu secara lebih merata, segera menjadi standar baru dalam penerbangan penumpang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dikira Toilet, Penumpang di China Buka Pintu Darurat Pesawat

Bicara soal pesawat, seorang penumpang di China yang baru pertama kali terbang telah membuat kepanikan dan kekacauan ketika dia membuka pintu darurat  pesawat yang ia kira pintu toilet. Kejadian ini menyebabkan evakuasi penumpang dan penerbangan dibatalkan.

Pesawat Air China CA2754 dari kota Quzhou telah dijadwalkan terbang ke Chengdu pada tanggal 4 Juli. Namun, seorang penumpang yang baru pertama kali naik pesawat itu tak sengaja membuka pintu darurat, menyebabkan perintah evakuasi.

Alhasil, penumpang harus turun dari pesawat dan penerbangan dibatalkan. Para penumpang pun dipindahkan ke hotel dan diberikan kompensasi sebesar 400 yuan (Rp896 ribu) untuk masing-masing orang.

Pelaku yang membuka pintu darurat itu juga dipindahkan ke hotel untuk ditanya oleh polisi.

Salah seorang penumpang, yang bernama Cheng, mengatakan bahwa penumpang itu membuka pintu secara diam-diam, tanpa seseorang melihatnya.

"Ketika slide evakuasi muncul, bahkan pramugari terkejut. Penumpang perempuan menangis ketika dia mendengar bahwa pesawat mengalami masalah," kata Cheng, seperti dilansir SCMP.

3 dari 3 halaman

Tuai Komentar di Media Sosial

Kejadian ini mendapatkan perhatian yang luas di media sosial China. 

Di Weibo, seorang pengguna menulis, "Tidak ada alasan untuk menjadi penumpang pertama kali. Dia bisa saja bertanya kepada kru di mana letak toilet."

"Jika pintu darurat dapat dibuka dengan mudah, tidakkah itu rentan terhadap aktivasi kecelakaan? Ini tampak seperti kesalahan desain pesawat," kata seorang lainnya.

Pintu keluar pesawat dirancang untuk dapat dibuka dengan mudah untuk memastikan akses cepat dalam keadaan darurat.

Dalam keadaan normal, kru penerbangan akan terus-menerus mengingatkan penumpang untuk tidak secara tidak sengaja mengaktifkan pintu darurat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.