Sukses

750 Ribu Umat Katolik di Timor Leste Akan Ikut Misa Bersama Paus Fransiskus

Lebih dari separuh populasi Timor Leste -- negara dengan mayoritas penduduk beragama Katolik -- diperkirakan bakal hadir misa Paus Fransiskus.

Liputan6.com, Dili - Sekitar 750 ribu umat Katolik di Timor Leste, lebih dari separuh populasi negara itu, akan menghadiri Misa Akbar bersama Paus Fransiskus yang akan diselenggarakan besok, Selasa (10/9/2024).

Timor Leste merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Katolik.

Melansir CNA, Senin (9/9/2024), pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia itu telah tiba di Dili pada Senin (9/9), disambut di bandara oleh Presiden Jose Manuel Ramos-Horta dan sekelompok anak sekolah yang mengenakan pakaian tradisional, yang memberinya bunga dan tais - selendang seremonial yang ditenun.

Puluhan ribu orang memenuhi kawasan di sekitar bandara saat Paus Fransiskus meninggalkan bandara dengan kendaraan putih dengan atap terbuka. Banyak dari mereka menggunakan payung yang dihias dengan warna putih dan kuning seperti bendera Vatikan untuk melindungi diri dari sinar matahari langsung di tengah suhu 31 derajat Celsius.

Paus Fransiskus adalah Paus Vatikan yang berkunjung, setelah Yohanes Paulus II, yang datang pada tahun 1989 dalam sebuah perjalanan yang memberikan dorongan bersejarah bagi gerakan kemerdekaan negara itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dibayangi Skandal Pelecehan

Negara ini kemungkinan merupakan negara dengan penduduk Katolik terbanyak di dunia, dengan Vatikan mengatakan sekitar 96 persen penduduk Timor adalah penganut agama tersebut.

Meskipun penduduk Timor sebagian besar beragama Katolik, gereja di negara tersebut baru-baru ini terdampak oleh skandal pelecehan.

Pada tahun 2022, Vatikan mengonfirmasi telah memberikan sanksi kepada Uskup Timor Carlos Filipe Ximenes Belo setelah tuduhan bahwa ia melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki di Timor pada tahun 1990-an.

Setahun sebelumnya, seorang pendeta Amerika yang telah dicopot dari jabatannya, Richard Daschbach, dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak perempuan yang berada di bawah asuhannya di Timor Leste.

Sebuah kelompok advokasi penyintas pelecehan terkemuka meminta Paus Fransiskus untuk berbicara secara terbuka tentang kasus-kasus tersebut selama kunjungannya.

"Paus harus mencela kedua pria itu secara langsung," kata Anne Barrett Doyle, dari kelompok pelacak pelecehan BishopAccountability.org.

"Kata-katanya dapat memberikan dampak positif yang sangat besar."

3 dari 3 halaman

Bagian dari Perjalanan Apostolik

Usai mengunjungi Indonesia dan Papua Nugini, Timor Leste merupakan negara ketiga yang menjadi tujuan perjalanan apostoliknya. Ia akan berada di Dili pada 9-11 September 2024. 

Setelah itu, ia akan mengunjungi Singapura pada 11-13 September sebelum kembali ke Vatikan. 

Perjalanan ini merupakan perjalanan terlama, terjauh dan terpanjang selama ia menjabat sejak Paus Vatikan sejak tahun 2013.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.