Sukses

Debat Perdana Donald Trump Vs Kamala Harris: Paparan Visi yang Berbeda dan Penuh Ketegangan

Calon presiden dari kubu Demokrat Kamala Harris dan dari partai Republik Donald Trump menunjukkan visi mereka yang sangat berbeda untuk Amerika Serikat.

Liputan6.com, Philadelphia - Debat pertama antara Donald Trump dan Kamala Harris berlangsung pada Selasa (10/9/2024) dengan pemaparan visi dengan sudut pandang yang sangat berbeda dan menegangkan.

Berdebat soal politik dan ikut menyinggung soal kepribadian, Kamala Harris dan Donald Trump menunjukkan visi mereka yang sangat berbeda untuk Amerika Serikat, dikutip dari laman Japan Today, Rabu (11/9).

Kedua pasangan calon presiden ini menawarkan kepada rakyat Amerika pandangan paling rinci tentang kampanye yang berubah secara dramatis sejak debat terakhir pada bulan Juni lalu.

Kamala Harris dari Partai Demokrat tersebut terus bergerak untuk menekan kasus mantan presiden dari Partai Republik Donald Trump dan menyampaikan retorikanya yang sangat bombastis.

Trump pada gilirannya mencoba menghubungkan Harris dengan Biden, mempertanyakan mengapa dia tidak menindaklanjuti ide-ide yang diusulkannya saat menjabat sebagai wakil presiden.

Trump juga memfokuskan serangannya pada Kamala atas penugasan Biden kepadanya untuk menangani akar penyebab migrasi ilegal.

Ketika mantan presiden itu melontarkan serangkaian klaim palsu tentang migran, Kamala tampak menyeringai ketika mengatakan bahwa migran "mengambil alih pekerjaan yang saat ini ditempati oleh warga Afrika-Amerika dan Hispanik."

Kamala Harris berulang kali menggelengkan kepalanya dengan nada mengejek ketika Trump berbicara, sesekali menatapnya dengan tangan di dagunya, sementara Trump tampak menghindari pandangan ke arah calon dari partai Demokrat itu.

 

2 dari 2 halaman

Kritik Tajam Kamala Harris untuk Donald Trump

Kamala Harris juga mengkritik tajam Donald Trump atas kondisi ekonomi dan demokrasi saat Trump meninggalkan jabatannya saat pandemi COVID-19 melanda negara itu.

Ia juga mengungkit soal pendukungnya yang menyerbu Capitol pada 6 Januari 2021, dalam upaya untuk membatalkan pemilihan presiden 2020.

"Apa yang telah kami lakukan adalah membersihkan kekacauan Donald Trump," kata Harris.

Sementara itu, Trump dengan cepat menyerang Kamala Harris karena meninggalkan beberapa posisi liberal masa lalunya dan berkata: "Ia akan mengikuti filosofi saya sekarang. Bahkan, saya akan mengiriminya topi MAGA."

Lalu, Kamala Harris hanya tersenyum lebar dan tertawa.