Sukses

IMF Sepakati Pemberian Akses Bantuan ke Ukraina Senilai Rp16,9 Triliun

IMF menyebut pihaknya telah mencapai kesepakatan dalam pemberian akses bantuan ke Ukraina yang dilanda perang senilai Rp16,9 triliun.

Liputan6.com, Washington, DC - Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (10/9/2024) malam mengatakan, pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Ukraina mengenai tinjauan program bantuan senilai USD 1,1 miliar atau setara Rp16,9 triliun untuk negara tersebut.

Kesepakatan mengenai tinjauan kelima dari Perjanjian Fasilitas Dana tersebut akan membuka jalan bagi Ukraina untuk mengakses bantuan itu, menurut IMF, dikutip dari laman Arab News, Kamis (12/9).

IMF akan menaikkan jumlah dana yang telah disalurkan sejauh ini ke Ukraina menjadi USD 8,7 miliar sebagai bagian dari program IMF yang berjumlah sekitar USD 15,6 miliar.

"Perang Rusia di Ukraina terus memberikan dampak yang menghancurkan bagi negara dan rakyatnya," kata ketua tim IMF Gavin Gray dalam sebuah rilis.

"Pembuatan kebijakan yang terampil, kemampuan beradaptasi rumah tangga dan perusahaan, dan pembiayaan eksternal yang kuat telah membantu mendukung stabilitas makro ekonomi dan keuangan."

Produk domestik bruto riil tumbuh 6,5 persen di Ukraina pada kuartal pertama tahun ini, sementara inflasi pada Juli 2024 dianggap rendah pada angka 5,4 persen tahun ke tahun, menurut IMF.

Gray mencatat bahwa perlambatan ekonomi diperkirakan terjadi di Ukraina akibat serangan berulang-ulang terhadap infrastruktur energinya dan dampak perang terhadap pasar tenaga kerja dan kepercayaan diri secara keseluruhan, tetapi pertumbuhan seharusnya sekitar tiga persen untuk tahun ini.

Inflasi diperkirakan akan naik menjadi sekitar sembilan persen pada akhir tahun 2024, dengan risiko terhadap prospek keuangan dianggap tinggi, menurut Gray.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perekonomian Ukraina Hancur Akibat Perang

Pada Juli 2024, Kyiv mengatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan awal dengan kreditor internasional untuk merestrukturisasi utang pemerintah senilai lebih dari USD 20 miliar, memberikan negara yang dilanda perang itu sedikit ruang bernapas secara finansial.

Perekonomian Ukraina telah hancur oleh invasi Rusia dan pemerintah bergantung pada bantuan internasional untuk membantunya mendanai pengeluaran militer dan pemerintah sehari-hari.

Kesepakatan tersebut akan membuat para kreditor -- termasuk BlackRock, Pimco, dan investor institusional besar lainnya -- menghapus miliaran dari nilai nominal kepemilikan mereka, dan menyetujui jadwal pembayaran baru dengan persyaratan yang lebih menguntungkan bagi Kyiv.

"Sektor keuangan stabil dan likuid, dengan reformasi yang terus berlanjut meskipun ada tantangan di bawah Darurat Militer," kata Gray.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.