Sukses

Brasil Catat Kekeringan Terburuk dalam 70 Tahun Terakhir

Brasil menghadapi kekeringan paling parah dalam tujuh dekade terakhir, mengakibatkan hampir 60% wilayahnya mengalami tekanan.

Liputan6.com, Brasilia - Brasil tengah menghadapi kekeringan terburuk dalam 70 tahun terakhir. Informasi terbaru dari otoritas di Brasilia mengungkapkan bahwa hingga 59% wilayah negara ini, yang setara dengan setengah luas Amerika Serikat, mengalami tekanan yang signifikan.

Menurut laporan dari VOA Indonesia, Kamis (12/9/2024) sungai-sungai utama di lembah Amazon telah mencapai titik terendah dalam sejarah, mengakibatkan puluhan komunitas, termasuk Kota Coari di negara bagian Amazonas, terisolasi.

Penduduk Coari kini menghadapi kesulitan dalam mendapatkan makanan, air, dan obat-obatan, karena akses utama ke kota ini adalah melalui jalur air.

Rita Gomes, seorang warga yang telah tinggal di rumah terapung di tepi Sungai Solimoes selama 24 tahun, kini harus berjalan melintasi area sungai yang mengering untuk mendapatkan barang-barang yang dikirimkan ke Coari.

Sangat berbahaya jika kita terjatuh di lumpur, karena terkadang ada ikan pari yang terperangkap di sungai, jadi kami harus berjalan perlahan, kata Gomes.

Namun, kekeringan bukan satu-satunya masalah yang melanda negara Amerika Selatan ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

160 Ribu Kasus Kebakaran di Brasil Sejak Awal Tahun 2024

Sejak awal tahun hingga 8 September, Brasil telah mencatat hampir 160.000 kebakaran, menjadikannya tahun terburuk sejak 2010.

Sebagian besar kebakaran ini disebabkan oleh aktivitas manusia sebagai bagian dari proses deforestasi atau pembersihan padang rumput dan lahan pertanian.

Hingga kini, area seluas Italia telah terbakar di Brasil, dan asap dari kebakaran ini semakin menyulitkan perjalanan melintasi sungai-sungai.

“Kekeringan ini benar-benar merugikan kami,” ujar petani Isabel Lima saat ia hendak meninggalkan perahunya.

Ketinggian air sungai telah mencapai titik terendah dalam sejarah, dan hujan lebat diperkirakan baru akan turun pada bulan Oktober mendatang.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.