Sukses

6 Penemuan Menarik pada 2023, Penerjemah Pikiran hingga Riak Kosmik

Para peneliti dari University of Texas di Austin melaporkan hasil kerja revolusioner dengan sistem berbasis AI (kecerdasan buatan) yang baru, yakni menerjemahkan aktivitas otak seseorang ke dalam aliran teks yang berkelanjutan di laboratorium.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia sains dan teknologi, penemuan ilmiah sering kali menjadi sorotan utama karena dapat mengubah pemahaman manusia. Tidak jarang, penemuan ilmiah menjadi sorotan dunia.

Melansir laman Science News pada Kamis (12/09/2024), berikut beberapa penemuan menarik 2023.

1. Penerjemah Pikiran

Para peneliti dari University of Texas di Austin melaporkan hasil kerja revolusioner dengan sistem berbasis AI (kecerdasan buatan) yang baru, yakni menerjemahkan aktivitas otak seseorang ke dalam aliran teks yang berkelanjutan di laboratorium.

Dekoder semantik ini tidak memerlukan implan bedah, melainkan dengan pemindaian MRI fungsional untuk menangkap aktivitas otak sebagai respons terhadap hal-hal seperti podcast atau gambar. Teknologi ini tidak memberikan transkrip kata demi kata, sistem decoding otak pada dasarnya menciptakan kamus pola aktivitas otak berdasarkan bagaimana seseorang merespons kata atau gambar tertentu.

Kemudian menggunakan kamus tersebut untuk merujuk aktivitas otak ke hal-hal lain yang dipikirkan orang tersebut. Teknologi yang mengandalkan algoritma bahasa AI ini masih dalam tahap awal.

2. T-Rex Memiliki Bibir

Ahli paleontologi menemukan Tyrannosaurus rex dan dinosaurus karnivora lainnya kemungkinan besar memiliki kerutan yang berbeda dari yang diperkirakan sebelumnya. Mereka punya bibir yang menutupi gigi.

Kesimpulan mengejutkan diambil setelah mempelajari analogi modern dengan hewan prasejarah, termasuk burung dan reptil, serta rincian anatomi dinosaurus yang diketahui. Mereka menulis bahwa T. rex dan hewan pemakan daging sejenisnya kemungkinan besar memiliki jaringan lunak yang menutupi gigi tajam mereka untuk melindungi mulut hewan tersebut.

Bagian organ ini juga menjaga agar gigitan tetap dalam kondisi prima dalam penyerangan.

3. Pengembangan Genom

Institut Kesehatan Nasional AS pada 2023 meluncurkan pan-genom baru yakni pembaruan yang sangat dibutuhkan dari referensi genom manusia berusia 20 tahun. Model baru ini mencakup lebih banyak representasi umat manusia dengan keragaman etnis dan ras yang jauh lebih banyak.

Pengembangan genom merupakan langkah penting untuk meningkatkan pengobatan yang dipersonalisasi. Pan-genom baru saat ini mencakup urutan genom 47 orang.

Pada akhirnya model tersebut akan mencakup sekitar 700 orang. Sampel referensi sebelumnya sebagian besar diambil dari genom satu individu saja dengan titik data lain dari orang-orang yang sebagian besar keturunan Eropa.

Meskipun genom dua orang biasanya lebih dari 99 persen identik, perbedaan individu dapat mengungkap wawasan penting tentang kerentanan penyakit dan memandu keputusan perawatan medis yang penting.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanda Kehidupan di Saturnus

4. Tanda Kehidupan di Saturnus

Bukti kimia baru menunjukkan bahwa bulan di planet Saturnus mungkin mampu mendukung kehidupan. Para ilmuwan mengumumkan bahwa mereka menemukan fosfor di lautan bulan terbesar keenam di Saturnus, Enceladus pada 2023 lalu.

Selain karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan belerang, unsur keenam ini penting untuk menopang kehidupan. Para astronom telah menemukan tanda-tanda dari lima unsur lainnya di Enceladus, sehingga temuan yang terdeteksi pada butiran es yang diambil oleh Cosmic Dust Analyzer milik pesawat ruang angkasa Cassini ini menjadikan batuan es Enceladus sebagai kandidat yang menjanjikan untuk kehidupan di luar Bumi.

5. Riak Kosmik

Pada 2023, para ilmuwan mendeteksi gelombang gravitasi frekuensi rendah yang bergerak melalui galaksi. Riak kosmik ini kemungkinan merupakan gema jauh dari lubang hitam (black hole) supermasif yang berinteraksi dan menyatu pada jarak miliaran tahun cahaya.

Sebuah konsorsium peneliti internasional menemukan gelombang kosmik ini dengan mengukur variasi waktu yang sangat kecil dalam sinyal radio dari bintang pulsar. Temuan ini menunjukkan bahwa terdapat jauh lebih banyak lubang hitam raksasa di alam semesta awal daripada yang diperkirakan sebelumnya.

6. Paus Biru Purba

Paus biru atau cetacea purba yang diberi nama Perucetus colossus mungkin menjadi hewan terbesar yang pernah ada. Analisis baru terhadap fosil tulang paus purba yang menghuni perairan sepanjang pantai Peru lebih dari 37 juta tahun lalu.

Penelitian ini menunjukkan bahwa hewan tersebut mungkin memiliki berat lebih dari 300 ton dan berukuran sekitar 60 kaki.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.