Liputan6.com, Roma - Paus Fransiskus telah kembali ke Roma dari Singapura. Dalam penerbangan kembali ke Roma dari Singapura, Jumat (13/9), ia mengecam kematian anak-anak Palestina akibat serangan militer Israel di Gaza.
Pada kesempatan tersebut, Paus Fransiskus menyebut pengeboman sekolah oleh Israel yang diklaim sebagai upaya menyerang militan Hamas sebagai tindakan yang "buruk."
Baca Juga
Paus juga mengungkapkan keraguan bahwa Israel atau Hamas, yang telah bertempur selama 11 bulan, benar-benar berusaha mengakhiri konflik.
Advertisement
"Saya menyesal harus mengatakan ini. Namun saya tidak yakin mereka sedang mengambil langkah-langkah untuk berdamai," kata Paus Fransiskus dalam konferensi pers dengan wartawan setelah menyelesaikan tur 12 hari yang melelahkan di Asia Tenggara dan Oseania, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (15/9/2024).
Paus juga mengungkapkan bahwa ia berkomunikasi melalui telepon dengan anggota paroki Katolik di Gaza "setiap hari," dan mereka mengungkapkan berbagai kesulitan dan kondisi buruk kepada dirinya.
"Tolong, ketika Anda melihat mayat anak-anak yang terbunuh, dan melihat sebuah sekolah dibom dengan alasan adanya beberapa kombatan di sana, ini sangat buruk," kata Paus yang berusia 87 tahun. "Ini benar-benar sangat buruk."
Paus Fransiskus yang mendukung seruan untuk gencatan senjata dalam konflik perang Israel vs Hamas di Gaza dan pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, mengatakan "kadang-kadang saya pikir ini adalah perang yang terlalu berlebihan, terlalu berlebihan.”
Paus Fransiskus Sorot Donald Trump dan Kamala Harris
Adapun konflik Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut laporan Israel. Sementara berdasarkan informasi kementerian kesehatan setempat, serangan balasan militer Israel telah menghancurkan Jalur Gaza dan menyebabkan lebih dari 41.000 warga Palestina tewas.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Kamis (12/9) bahwa perang tersebut telah membuat ekonomi Gaza "hancur."
Selama konferensi pers yang berlangsung 40 menit, Paus Fransiskus juga membahas berbagai masalah lain. Ia mengkritik kebijakan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, serta menyarankan agar umat Katolik Amerika Serikat "memilih yang lebih baik" dalam pemilihan November, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Advertisement