Sukses

Indonesia dan Peru Percepat Penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif

Dengan diberlakukannya perjanjian perdagangan bebas tersebut, volume perdagangan kedua negara diperkirakan meningkat hingga tiga kali lipat.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Peru sepakat untuk mempercepat penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif kedua negara atau yang lebih dikenal dengan Indonesia-Peru (I-P) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau IP-CEPA.

Kesepakatan ini dicapai saat kedua negara menyelenggarakan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) RI-Peru di Lima, Peru pada Selasa (10/9) di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Latin America and the Caribbean (INALAC)​ Business Forum.

"Penyelesaian perundingan CEPA Indonesia dan Peru akan menjadi katalis bagi perluasan kerjasama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Peru secara signifikan", ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Umar Hadi, seperti dikutip dari laman resmi Kemlu RI, Minggu (15/9/2024). 

Menurut dia, jika CEPA diberlakukan, volume perdagangan kedua negara dapat meningkat hingga tiga kali lipat.

Per​u merupakan salah satu mitra dagang terpenting bagi Indonesia di kawasan Amerika Latin. Tahun 2023 lalu, total perdagangan dua arah Indonesia dan Peru mencapai USD 444 juta.

Perundingan CEPA Indonesia dan Peru pertama kalinya dilakukan pada 27-30 Mei 2024 di Lima.

Pada putaran pertama ini, para negosiator kedua negara memfokuskan pembahasan pada sektor barang, antara lain terkait akses pasar perdagangan barang, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan hingga upaya untuk mengatasi hambatan teknis perdagangan barang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Isu Lain Turut Dibahas

Selain membahas CEPA, kedua negara juga membahas isu-isu strategis lainnya dalam konteks bilateral seperti kerjasama antar parlemen, pertahanan, ekonomi pembangunan hingga kelapa sawit dan anti-narkoba serta pendidikan.

Umar dan mitranya juga membahas isu-isu regional dan global, seperti ASEAN-Peru, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) hingga Keketuaan Peru di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2024.

Secara khusus, kedua negara juga menargetkan dapat segera menyelesaikan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.

Sejak pertama kalinya menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1975, hubungan kedua berjalan dengan erat, salah satunya tercermin dari saling kunjung di tingkat pejabat tinggi maupun parlemen kedua negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini