Sukses

Donald Trump: Saya Benci Taylor Swift!

Pernyataan tersebut dikeluarkan Trump usai Taylor Swift mengumumkan dukungannya terhadap Kamala Harris.

Liputan6.com, Washington D.C - Donald Trump menyatakan kebenciannya terhadap bintang pop Taylor Swift, usai penyanyi wanita itu menyatakan dukungannya terhadap Kamala Harris dalam pilpres AS.

Calon presiden dari Partai Republik itu menulis di platform Truth Social miliknya pada Minggu (15/9/2024), "SAYA MEMBENCI TAYLOR SWIFT!"

Mengutip The Guardian, Senin (16/9/2024), lima hari sebelumnya, Swift mengumumkan dukungannya terhadap Harris dan pasangannya Tim Walz, tak lama setelah wakil presiden AS itu berdebat dengan Trump.

Dalam sebuah unggahan di Instagram, penyanyi berusia 34 tahun itu menulis, "Saya akan memberikan suara saya untuk Kamala Harris dan Tim Walz dalam pemilihan presiden 2024."

"Saya pikir dia adalah pemimpin yang tangguh dan berbakat dan saya yakin kita dapat mencapai lebih banyak hal di negara ini jika kita dipimpin oleh ketenangan dan bukan kekacauan."

Sementara itu, Swift pada Rabu malam mendesak para penggemarnya untuk memberikan suara saat ia menerima penghargaan Video of the Year di acara MTV Video Music Awards di Elmont, New York.

"Jika Anda berusia di atas 18 tahun, silakan mendaftar untuk memberikan suara untuk hal lain yang sangat penting... (yaitu) pemilihan presiden," katanya.

2 dari 3 halaman

Trump Sempat Buat Klaim Palsu

Meskipun Trump sekarang mengatakan bahwa ia membenci Swift, belum lama ini ia tampak menginginkan dukungannya. Ia mengunggah gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan yang menunjukkan bahwa Swift telah mendukung Trump sebagai presiden pada bulan Agustus.

Sebuah gambar menunjukkan Swift berpakaian seperti Paman Sam, disertai dengan kata-kata, "Taylor ingin Anda memilih Donald Trump."

Mantan presiden itu juga mengunggah video deepfake wanita muda yang mengenakan kaus bertuliskan "Swifties for Trump" di Akun Sosial Truth miliknya, dengan tulisan, "Saya terima!"

3 dari 3 halaman

Respons Taylor Swift

Swift mengatakan bahwa unggahan Trump memengaruhi keputusannya dalam mengumumkan dukungan terhadap calon presiden

"Itu benar-benar membangkitkan ketakutan saya terhadap AI, dan bahaya menyebarkan informasi yang salah," tulisnya di Instagram miliknya.

"Hal ini membawa saya pada kesimpulan bahwa saya perlu bersikap sangat transparan mengenai rencana saya yang sebenarnya untuk pemilihan ini sebagai seorang pemilih."