Sukses

Jarang Terjadi, Remaja 12 Tahun Tikam 6 Anak di Sekolah di Portugal

Aksi penikaman di sekolah Portugal merupakan insiden yang jarang terjadi. PM Luis Montenegro mengutuk serangan tersebut dan meminta adanya pengawasan ketat.

Liputan6.com, Lisbon - Portugal diguncang pemberitaan besar pada Selasa (17/9/2024) ketika seorang anak laki-laki berusia 12 tahun menikam dan melukai enam anak lainnya di sekolah.

Ini merupakan insiden kekerasan yang jarang terjadi di dalam sebuah sekolah, dikutip dari laman Japan Today, Rabu (18/9).

Kepolisian nasional Portugal mengatakan, para korban berusia antara 11 hingga 14 tahun dalam serangan di sekolah di Azambuja dekat Lisbon.

Seorang anak laki-laki terluka parah dengan luka di dada tetapi nyawanya tidak dalam bahaya, kata Wali Kota Azambuja Silvino Lúcio. Anak laki-laki itu telah dibawa ke rumah sakit di Lisbon.

Wali kota mengatakan, lima anak perempuan menderita luka ringan di lengan mereka.

Penyerang ditahan, kata polisi. Tidak ada motif yang bisa diungkapkan usai serangan itu terjadi.

Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro mengutuk serangan itu dan berharap agar anak-anak yang terluka segera pulih dalam sebuah pesan yang diunggah di platform media sosial X.

Ia menyebutnya sebagai "serangan terisolasi" yang sangat langka di negaranya.

"Itu adalah tindakan terisolasi dan kejadian aneh. Jarang terjadi di dalam masyarakat Portugal, tetapi seharusnya membuat setiap orang yang bekerja di ruang publik merenung dengan rasa tanggung jawab," tulis Montenegro.

 

 

2 dari 2 halaman

Pria dengan Gangguan Mental di China Tikam 8 Orang hingga Tewas

Bicara soal penusukan, seorang pria menikam delapan orang hingga tewas dan melukai satu lainnya dengan pisau di China tengah.

Penikaman itu terjadi pada Kamis (23/5/2024) pagi di kota Xiaogan di provinsi Hubei, kata lembaga penyiaran pemerintah CCTV.

Penyerang berusia 53 tahun bermarga Lu. Sebelumnya ia pernah dirawat karena penyakit mental.

Dia ditahan oleh polisi, yang sedang menyelidiki serangan itu.

Menurut kantor berita Xinhua, luka yang dialami satu orang warga tidak mengancam jiwa.

Kejahatan dengan kekerasan massal relatif jarang terjadi di Tiongkok, yang secara tegas melarang warganya memiliki senjata api, namun terjadi serentetan penikaman dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, seorang wanita yang memegang pisau buah membunuh dua orang dan melukai empat lainnya di sebuah sekolah dasar di provinsi Jiangxi tengah.

Ada pula dua orang tewas dan 21 luka-luka setelah seorang pria melakukan penikaman di sebuah rumah sakit di provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya.