Sukses

Hizbullah Serang Artileri Israel dengan Roket, Serangan Pertama Pasca-Ledakan Pager di Lebanon

Hizbullah mengatakan telah melancarkan serangan pertama ke Israel sejak ledakan pager yang menewaskan 12 orang.

Liputan6.com, Beirut - Hizbullah yang didukung Iran mengatakan pada hari Rabu (18/9) bahwa mereka menyerang posisi artileri Israel dengan roket. Ini merupakan serangan pertama terhadap musuh bebuyutannya sejak ledakan pager melukai ribuan anggotanya di Lebanon dan meningkatkan prospek perang Timur Tengah yang lebih luas.

Badan mata-mata Israel Mossad, yang memiliki sejarah panjang operasi canggih di tanah asing, menanam bahan peledak di dalam pager yang diimpor oleh Hizbullah beberapa bulan sebelum ledakan hari Selasa, sumber keamanan senior Lebanon dan sumber lain mengatakan kepada Reuters.

Menurut laporan Al Arabiya yang dikutip Kamis (19/9/2024), tidak ada kabar langsung kapan Hizbullah meluncurkan serangan roket terbarunya, tetapi biasanya kelompok itu mengumumkan serangan semacam itu segera setelah melakukannya, yang menunjukkan bahwa mereka menembaki posisi artileri Israel pada hari Rabu (19/9).

Hizbullah telah bersumpah untuk membalas terhadap Israel, yang militernya menolak mengomentari ledakan itu. Kedua belah pihak telah terlibat dalam perang lintas batas sejak konflik Gaza meletus Oktober lalu, yang memicu kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang lebih luas yang dapat menyeret Amerika Serikat dan Iran.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuduh Israel mendorong Timur Tengah ke ambang perang regional dengan mengatur eskalasi berbahaya di banyak bidang.

"Hizbullah ingin menghindari perang habis-habisan. Mereka masih ingin menghindarinya. Tetapi mengingat skalanya, dampaknya terhadap keluarga, terhadap warga sipil, akan ada tekanan untuk tanggapan yang lebih kuat," kata Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Center.

Hizbullah, proksi Iran yang paling kuat di Timur Tengah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan terus mendukung Hamas di Gaza dan Israel harus menunggu tanggapan atas "pembantaian" pager yang menyebabkan para pejuang dan lainnya berlumuran darah, dirawat di rumah sakit, atau tewas.

Seorang pejabat Hizbullah mengatakan ledakan itu adalah "pelanggaran keamanan terbesar" kelompok itu dalam sejarahnya.

Rekaman dari rumah sakit yang ditinjau oleh Reuters menunjukkan orang-orang dengan berbagai luka, beberapa di wajah, beberapa dengan jari yang hilang dan luka menganga di pinggul tempat pager kemungkinan dikenakan.

Plot itu tampaknya telah dibuat selama berbulan-bulan, beberapa sumber mengatakan kepada Reuters. Itu mengikuti serangkaian pembunuhan komandan dan pemimpin Hizbullah dan Hamas yang disalahkan pada Israel sejak dimulainya perang Gaza.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Korban Tewas Ledakan Pager Naik jadi 12 orang

Jumlah korban tewas meningkat menjadi 12, termasuk dua anak-anak, Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad mengatakan pada hari Rabu. Serangan hari Selasa melukai hampir 3.000 orang, termasuk banyak pejuang kelompok militan dan utusan Iran untuk Beirut.

Seorang pembuat pager Taiwan membantah telah memproduksi perangkat pager yang meledak dalam serangan berani yang meningkatkan prospek perang skala penuh antara Hizbullah yang didukung Iran dan Israel.

Gold Apollo mengatakan perangkat itu dibuat di bawah lisensi oleh sebuah perusahaan bernama BAC, yang berkantor pusat di ibu kota Hungaria, Budapest.

Direncanakan Sejak Lama? 

Para ahli mengatakan ledakan pager menunjukkan operasi yang telah direncanakan sejak lama, mungkin dilakukan dengan menyusup ke rantai pasokan dan memasang bahan peledak pada perangkat tersebut sebelum dikirim ke Lebanon.

Apa pun caranya, serangan pager ini menargetkan banyak orang dengan ratusan ledakan kecil — di mana pun pembawa pager itu berada — mengakibatkan beberapa orang cacat.

Satu video daring menunjukkan seorang pria sedang memilih-milih produk di sebuah toko kelontong ketika tas yang dibawanya di pinggulnya meledak, membuatnya terkapar ke tanah dan orang-orang yang lewat berlarian.

Di rumah sakit yang kewalahan, menurut fotografer AP, korban luka dilarikan dengan tandu, beberapa dengan tangan yang hilang, wajah yang sebagian hancur atau lubang menganga di pinggul dan kaki mereka.

Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad menuturkan kepada jaringan Al Jazeera bahwa sedikitnya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan usia 8 tahun dan sekitar 2.750 orang terluka — 200 di antaranya kritis — akibat ledakan pager. Sebagian besar mengalami luka di wajah, tangan, atau di sekitar perut.

3 dari 3 halaman

Eskalasi Konflik Hizbullah Vs Israel

Ledakan pager dapat memicu kekhawatiran Hizbullah tentang kerentanan dalam keamanan dan komunikasi saat pejabat Israel mengancam akan meningkatkan konflik dengan mereka yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Baku tembak yang hampir setiap hari antara Israel dan Hizbullah telah menewaskan ratusan orang di Lebanon dan beberapa lusin orang di Israel, serta menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Koordinator khusus PBB untuk Lebanon Jeanine Hennis-Plasschaert menyesalkan serangan ledakan pager dan memperingatkan hal itu menandai eskalasi yang sangat memprihatinkan dalam konteks yang sudah sangat tidak stabil.

Pada hari Selasa, Israel menegaskan bahwa menghentikan serangan Hizbullah di utara untuk memungkinkan warga mereka kembali ke rumah menjadi tujuan perang lainnya. Menteri Pertahanan Israel Gallant menyebutkan pekan ini bahwa fokus konflik bergeser dari Gaza ke wilayah utara Israel dan bahwa waktu hampir habis untuk solusi diplomatik dengan Hizbullah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini