Sukses

22 September 1975: Presiden AS Gerald Ford Lolos Upaya Pembunuhan Kedua

Gerald Ford menjadi sasaran upaya pembunuhan kedua dalam kurun waktu 17 hari.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah sejarah pada 22 September 1975 mengungkap bahwa Presiden ke-38 Amerika Serikat (AS) Gerald Ford berhasil lolos dari upaya pembunuhan untuk kedua kalinya.

Dilansir laman History, dalam kasus tersebut, seorang wanita bernama Sara Jane Moore (45) disebut mengarahkan pistol ke arah Ford saat ia meninggalkan Hotel Saint Francis di San Francisco, California.

Upaya pembunuhan itu terjadi hanya 17 hari setelah seorang wanita lain mencoba membunuh Fort dalam perjalanan untuk memberikan pidato di badan legislatif California di Sacramento.

Upaya pembunuhan Moore digagalkan oleh seorang mantan marinir bernama Oliver Sipple, yang meraih lengan Moore saat ia mengangkat pistolnya. Ia berhasil melepaskan satu tembakan, tetapi gagal mengenai sasarannya.

Agen Secret Service dengan cepat membawa Ford ke dalam kendaraan yang menunggu dan membawanya ke tempat yang aman.

Moore, yang merupakan seorang aktivis politik sayap kiri dan mantan informan FBI, sempat ditangkap dua hari sebelumnya dan diwawancarai serta dibebaskan oleh agen Secret Service.

Ia pun membeli revolver caliber 38 yang digunakan untuk menembak Ford setelah dibebaskan.

"Moore berharap bahwa pembunuhan presiden akan mengubah dunia," kata Ken Hughes, seorang sejarawan di Miller Center, University of Virginia.

"Dia menyadari pada sidang vonisnya bahwa itu tidak akan terjadi."

"Itu tidak banyak membantu kecuali membuang sisa hidup saya," kata Moore setelah vonisnya.

"Dan, tidak, saya tidak menyesal telah mencoba... karena pada saat itu terlihat sebagai ekspresi kemarahan saya yang tepat."

Moore pada akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan dibebaskan bersyarat pada tahun 2007.

2 dari 2 halaman

Upaya Penembakan Sebelumnya

Tujuh belas hari sebelumnya, pada 5 September 1975, seorang wanita bernama Lynette "Squeaky" Fromme yang berupaya menembak Ford.

Baik Fromme maupun Moore, keduanya menargetkan Ford sebagai simbol kebencian mereka terhadap lembaga politik.

Sama halnya seperti Moore, Fromme menjalani hukuman di penjara yang sama di Virginia Barat.

Fromme sempat melarikan diri dari penjara pada tahun 1979, tetapi tertangkap dan dipindahkan ke fasilitas dengan keamanan yang lebih tinggi.

Moore juga sempat melarikan diri pada tahun 1989, tetapi menyerahkan diri dua hari kemudian, dan seperti Fromme  akhirnya dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan dengan keamanan lebih ketat. Pada 31 Desember 2007, Moore dibebaskan bersyarat.