Sukses

AS Rilis Travel Advisory, Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Saat Penerbangan Komersial Masih Beroperasi

Sifat konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Israel dinilai tidak dapat diprediksi termasuk ledakan baru-baru ini di seluruh Lebanon, termasuk Beirut.

Liputan6.com, Beirut - Departemen Luar Negeri AS telah mendesak warga Amerika Serikat di Lebanon untuk meninggalkan negara itu ketika layanan penerbangan komersial masih tersedia, karena konflik antara Israel dan Hizbullah kian berkobar.

“Karena sifat konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Israel yang tidak dapat diprediksi dan ledakan baru-baru ini di seluruh Lebanon, termasuk Beirut, Kedutaan Besar AS mendesak warga AS untuk meninggalkan Lebanon ketika layanan penerbangan komersial masih tersedia,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam travel advisory terbarunya, seperti dikutip dari AFP, Minggu (22/9/2024).

“Saat ini, penerbangan komersial tersedia, tetapi dengan kapasitas yang dikurangi. Jika situasi keamanan memburuk, pilihan komersial untuk berangkat mungkin tidak tersedia,” pernyataan itu menambahkan.

Sebelumnya pada akhir Juli, AS juga telah mengeluarkan travel advisory atau nasihat perjalanan untu warganya ke Lebanon ke klasifikasi tertinggi do not travel (jangan bepergian), setelah Israel menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah dalam serangan di Beirut selatan.

Baru-baru ini, Israel menyerang Beirut selatan lagi dan membunuh kepala Pasukan Radwan unit elit Hizbullah dan beberapa komandan lainnya.

Departemen Luar Negeri AS menegaskan kembali bahwa warga Amerika harus “immediately (segera)” meninggalkan Lebanon selatan, serta daerah dekat perbatasan Suriah dan pemukiman pengungsi.

 

2 dari 2 halaman

Israel Lancarkan Serangan Udara ke Beirut, Kantor Berita Lebanon: 5 Orang Anak Jadi Korban

Dalam serangan sebelumnya, Pasukan Tentara Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat pada Jumat (20/9/2024) bahwa mereka telah melakukan serangan ke ibu kota Lebanon, Beirut.

"IDF melakukan serangan udara yang terarah ke Beirut," demikian pernyataan singkat Israel.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (20/9), Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa lima anak termasuk di antara korban serangan. Usai sebuah gedung menjadi sasaran tembak Israel yang terletak di kawasan Jalan Jamous, Beirut selatan, Lebanon.

Kantor berita tersebut menambahkan bahwa jet tempur F-35 menargetkan kawasan permukiman dengan sejumlah serangan.

Militer Israel juga menyebut bahwa pihaknya telah menyerang situs militer Hizbullah di kota Kfar Kila, Lebanon selatan.

Menurut pernyataan anggota militer, Israel melancarkan serangan setelah melihat salah satu anggota kelompok itu memasuki situs tersebut.

Serangan udara tambahan juga menargetkan situs Hizbullah di wilayah Aitaroun, Meiss el-Jabal, Taybeh, Odaisseh, dan Yaroun.