Liputan6.com, Wellington - Tim gabungan bentukan pemerintah Indonesia telah membebaskan Kapten Phillip Mark Mehrtens.
Mehrtens dibebaskan pada Sabtu (21/9/2024) dari penyanderaan kelompok Egianus Kogoya. Organisasi Papua Merdeka menyanderanya di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Baca Juga
Sehari setelah pembebasannya diumumkan, mengutip VOA Indonesia, Senin (23/9/2024), keluarga Mehrtens mengeluarkan pernyataan yang berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembebasannya termasuk Pemerintah Indonesia, polisi dan militer, dan otoritas Selandia Baru.
Advertisement
Keluarga pilot Selandia Baru yang diculik oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, pada Minggu (22/9) berterima kasih kepada kelompok separatis tersebut, karena telah merawatnya selama penyanderaan yang berlangsung lebih dari satu setengah tahun.
Mereka juga menyampaikan terima kasih kepada Ekianus Kogoya, Komandan Militer TPNPB beserta para anggotanya, karena telah "menjaga Phil dengan sebaik mungkin, memastikan keselamatannya, serta mengizinkan Phil menyampaikan beberapa pesan selama masa penahanan untuk meyakinkan kami bahwa ia masih hidup dan dalam kondisi baik."
"Pesan-pesan itu memenuhi jiwa kami dan memberi kami harapan dan bahwa kami akhirnya akan bertemu Phil lagi," kata keluarga pilot Susi Air itu.
Kapten Phillip Mark Mehrtens, 38 tahun, bekerja sebagai pilot untuk maskapai penerbangan Susi Air ketika ia diculik TPNPB di Bandara Nduga, Papua pada 7 Februari 2023 lalu.
Selama dalam penahanan di pedesaan Papua, warga Selandia Baru menyampaikan pesan kepada keluarga dan pemerintah Selandia Baru melalui rekamanan video yang dirilis tidak menentu.
Kelompok separatis memastikan kesehatan Phillip Mark Mehrtens selama dalam penyanderaan. Namun, penampilan Mehrtens berubah drastis seiring waktu. Pilot itu menjadi kurus kering, rambutnya memanjang, dan berjanggut yang terlihat dalam video-video yang menjadi bukti bahwa ia masih hidup.
Kendati demikian Mehrtens terlihat dalam kondisi fisik yang baik dalam foto yang dirilis setelah ia dibebaskan.
Kapten Philip Mark Bebas dari KKB, Satgas Elang Ungkap Pelacakan Jejak Sejak Februari 2023
Tim gabungan bentukan pemerintah Indonesia telah membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens. Selama proses perundingan, keberadaan dan kondisi pilot Susi Air itu terus dilacak oleh Tim Elang.
Kepala Satuan Tugas Elang IV Brigadir Jenderal Murbianto Adhi Wibowo mengatakan, perkembangan kondisi Mehrtens penting untuk proses perundingan.
"Kami melacaknya sejak 7 Februari 2023," kata Agen Ahli Intelijen Madya Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Mehrtens dibebaskan pada Sabtu (21/9/2024) dari penyanderaan kelompok Egianus Kogoya. Organisasi Papua Merdeka menyanderanya di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
"Perintahnya pembebasan dalam kondisi hidup. Jadi, posisi dan kondisinya harus terus bisa dipastikan," tambah Murbianto.
Bukan hanya Merthens, pemerintah juga ingin menghindari jumlah korban jiwa dalam upaya pembebasan.
"Baik dari aparat, masyarakat sipil, dan tentu saja keselamatan pilot sendiri," ujarnya.
Advertisement
Pilot Susi Air Dibebaskan, Jokowi: Ini Proses Negosiasi yang Sangat Panjang
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Marthens dari penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua merupakan proses negosiasi yang sangat panjang. Menurut dia, TNI-Polri juga tidak bertindak represif terhadap KKB demi menyelematkan pilot Philip.
"Ini kan proses negosiasi yang sangat panjang dan kesabaran kita untuk tidak melakukan dengan represif sehingga yang kita prioritaskan adalah keselamatan dari pilot yang disandera hingga proses panjang yang telah dilakukan TNI/Polri," ujar Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).
Dia pun mengapresiasi TNI-Polri yang berhasil membebaskan pilot Philip dari penyanderaan KKB pimpinan Egianus Kogoya. Kendati begitu, Jokowi enggan membeberkan proses negosiasi aparat keamanan dengan pihak KKB untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.
"Ya tidak perlu disampaikan, sudah ada proses negosiasi," ucapnya.
Jokowi menyampaikan pilot Philip akan dibawa ke Kampung Yaguru, Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Sebelum diterbangkan ke Australia, Philip akan menjalani tes kesehatan terlebih dahulu.
"Nanti akan dibawa dari Yaguru ke Rumah Sakit terlebih dahulu untuk dicek kesehatannya. Setelah itu, akan diterbangkan," tutur Jokowi.
Sebelumnya, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marthens langsung dibawa ke ruangan khusus usai berhasil dibebaskan dari sanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Hal ini dilakukan untuk dilakukan mitigasi medis sekaligus memastikan kondisi psikologis Kapten Philip dalam keadaan stabil.
"Setelah dilakukan mitigasi, akan dilanjutkan dengan konferensi pers di Mako Brimob Batalyon B/Timika untuk mendengar langsung isi konferensi pers dari para pejabat," ujar Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 KBP Dr Bayu Suseno Sabtu, (21/9/2024).
Susi Pudjiastuti Langsung Video Call Kapten Philip Usai Bebas dari KKB Papua
Sementara itu, Susi Pudjiastuti selaku pemilik Susi Air mengaku sempat berkomunikasi lewat panggilan video atau video call dengan Kapten Philip Mark Marthens yang baru saja bebas dari penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
“Tadi saya sudah bicara di video call, rasa sedih dan bahagia bercampur aduk luar biasa. Semoga malam ini saya bisa bertemu dan semoga Kapten Philip Martens sehat walafiat,” tutur Susi kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).
Susi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Joko Widodo, para menteri terkait, dan seluruh jajaran TNI-Polri atas keberhasilannya membebaskan Kapten Philip.
“Alhamdulillahirobil alamin, saya bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Akhirnya kapten pilot kami Philip Martens hari ini sudah pulang kepada kami dan on the way ke Jakarta,” jelas dia.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Pak Menhan Prabowo Subianto, Pak Panglima TNI, Pak Kapolri, Pak Mendagri, Satgas Damai Cartenz, dan seluruh pihak baik dari pemerintah provinsi kabupaten di Papua, dan juga seluruh aparat yang terlibat di Papua dalam pembebasan Kapten Philip Martens,” sambung Susi.
Dengan bebasnya Kapten Philip, Susi merasa sangat lega lantaran penyanderaan itu terbilang cukup lama yakni sekitar 1,5 tahun. Kini akhirnya, sang pilot bersama seluruh keluarga besar dapat merasakan kebahagian bersama lagi.
“Saya ucapkan sekali lagi terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya. Tidak ada kata yang pantas untuk mengungkapkan penghargaan kami atas semua dukungan selama ini hampir satu tahun enam bulan."
"Kami prihatin, kami bersedih namun akhirnya atas kerjasama dan dukungan dari semua pihak Kapten Philip Mehrtens telah bisa pulang kepada kami dan keluarga,” Susi menandaskan.
Advertisement