Sukses

Kebun Binatang Thailand Bakal Ajukan Hak Cipta untuk Moo Deng yang Viral

Moo Deng berhasil meningkatkan jumlah pengunjung kebun binatang karena ketenarannya di media sosial.

Liputan6.com, Bangkok - Ketenaran bayi kuda nil menggemaskan asal Thailand bernama Moo Deng seakan-akan tak terbendung lagi. Namanya semakin dikenal baik di dalam negeri maupun internasional, baik di dunia maya maupun secara langsung.

Penjaga kebun binatang di Thailand itu, Atthapon Nundee, telah mengunggah momen-momen lucu hewan-hewan yang dirawatnya selama sekitar lima tahun. Ia tidak pernah membayangkan kuda nil kerdil yang baru lahir di Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow akan menjadi megabintang di internet dalam hitungan minggu.

Dilansir Independent, Senin (23/9/2024), pengunjung yang ingin melihatnya secara langsung pun membludak, di mana mobil mengular untuk mengunjungi kebun binatang di Thailand itu.

Pengunjung datang berbagai daerah untuk berkesempatan melihat bayi kuda nil berusia dua bulan yang gemuk dan ekspresif itu secara langsung.

Kandang tempat Moo Deng tinggal bersama induknya, Jona, langsung penuh sesak, dengan orang-orang bersorak dan bersorak setiap kali bayi hewan berpipi merah itu bergerak-gerak gelisah.

"Itu di luar dugaan," kata Atthapon kepada Associated Press.

"Saya ingin orang-orang mengenalnya. Saya ingin banyak orang mengunjunginya, atau menontonnya secara daring, atau meninggalkan komentar-komentar yang menyenangkan. Saya tidak akan pernah menyangka (tentang ini)."

Muka gemas Moo Deng bahkan telah dijadikan meme. Para seniman menggambar kartun berdasarkan dirinya. Platform media sosial X bahkan menampilkannya dalam unggahan akun resminya.

Dengan semua ketenaran itu, direktur kebun binatang Narongwit Chodchoi mengatakan bahwa mereka telah mulai mematenkan dan memberi hak cipta "Moo Deng si kuda nil" untuk mencegah hewan tersebut dikomersialkan oleh pihak lain.

"Setelah kami melakukan ini, kami akan memiliki lebih banyak pemasukan untuk mendukung kegiatan yang akan membuat kehidupan hewan menjadi lebih baik," katanya.

"Manfaat yang kami dapatkan akan kembali ke kebun binatang untuk meningkatkan kehidupan semua hewan di sini."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Merchandise Moo Deng Juga Bakal Dijual

Kebun binatang ini berdiri di lahan seluas 800 hektar dan menjadi rumah bagi lebih dari 2.000 hewan. Kebun binatang ini menjalankan program pengembangbiakkan untuk banyak spesies yang terancam punah seperti milik Moo Deng.

Kuda nil kerdil yang berasal dari Afrika Barat terancam oleh perburuan liar dan hilangnya habitat. Hanya ada 2.000-3.000 ekor yang tersisa di alam liar.

Untuk membantu mendanai inisiatif tersebut, kebun binatang ini membuat kemeja dan celana bergambar Moo Deng yang akan siap dijual pada akhir bulan, dengan lebih banyak merchandise yang akan segera tersedia.

3 dari 3 halaman

Lonjakan Pengunjung

Narongwit percaya bahwa salah satu faktor ketenaran Moo Deng adalah namanya, yang melengkapi kepribadiannya yang energik terekam dalam video yang diunggah Atthapon.

Kebun binatang tersebut mengalami lonjakan pengunjung sejak ketenaran Moo Deng. Saking ramainya, kebun binatang tersebut sekarang harus membatasi akses publik ke kandang bayi tersebut menjadi jendela 5 menit sepanjang hari selama akhir pekan.

Narongwit mengatakan kebun binatang tersebut telah menerima lebih dari 4.000 pengunjung selama hari kerja, naik dari sekitar 800 orang, dan lebih dari 10.000 selama akhir pekan, naik dari sekitar 3.000 orang.

Namun ketenaran tersebut juga telah mendatangkan beberapa pengunjung yang tidak ramah kepada Moo Deng, yang hanya bangun dalam keadaan siap bermain sekitar dua jam sehari.

Beberapa video memperlihatkan pengunjung memercikkan air atau melempar benda ke Moo Deng yang sedang tidur untuk mencoba membangunkannya. Kandang kuda nil itu kini memiliki tanda peringatan agar tidak melempar benda ke Moo Deng — dipasang dengan jelas di bagian depan dalam bahasa Thailand, Inggris, dan Mandarin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini