Sukses

Kata Menlu Retno soal Spirit Bandung dalam Penyelesaian Konflik Ukraina-Rusia

Perang Rusia versus Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022, belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Liputan6.com, New York - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menegaskan pentingnya menjadikan "Bandung Spirit" (merujuk ke Semangat KTT Asia Afrika di Bandung tahun 1955) sebagai landasan utama bagi Negara-negara Global South dalam mendorong perdamaian di Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Retno pada Pertemuan Tingkat Menteri Negara-negara Global South yang diselenggarakan pada Jumat (27/9/2024) di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat. Pertemuan ini mempertemukan berbagai perwakilan negara untuk mencari solusi damai atas konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Dalam pidatonya, Menlu Retno menyoroti bahwa Bandung Spirit, yang menekankan prinsip solidaritas, kerja sama, serta penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, tetap relevan dalam menghadapi tantangan global saat ini, termasuk konflik di Ukraina.

"Semangat Bandung harus menjadi pemandu bagi kita semua dalam menghormati kedaulatan negara dan menyelesaikan konflik melalui dialog, bukan kekerasan," ujar Menlu Retno seperti dikutip dari pernyataan tertulisnya, Minggu (29/9).

Menlu Retno menekankan bahwa Negara-negara Global South memiliki tanggung jawab moral untuk terus menjadi kekuatan positif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

"Global South harus selalu menjadi kekuatan yang mempromosikan solusi inklusif, bukan konfrontasi. Kita harus menjaga agar solidaritas dan kerja sama tetap menjadi landasan tindakan kita," tegas menlu perempuan pertama RI tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa Hasil Pertemuan?

Menlu Retno juga mengingatkan bahwa semakin lama konflik Ukraina berlanjut, semakin besar ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Oleh karena itu, yang terpenting, hukum internasional harus ditegakkan secara konsisten, bukan secara tebang pilih.

"Indonesia akan selalu berada di barisan kekuatan positif dan siap berkontribusi dalam upaya perdamaian," ungkap Menlu Retno.

Menutup pernyataannya, Menlu Retno mengajak seluruh negara memperbarui komitmen terhadap tatanan dunia yang adil dan damai, sebagaimana yang telah ditegaskan di Konferensi Asia-Afrika di Bandung.

"Mari kita terus menjaga Bandung Spirit, demi terwujudnya perdamaian global yang didasarkan pada solidaritas, kesetaraan, dan keadilan," imbuhnya.

Pertemuan Tingkat Menteri Negara-negara Global South mengadopsi joint communique para menlu dan pejabat senior dari negara kunci Global South seperti Indonesia, China, Brazil, Afrika Selatan, Mesir dan Turki terkait pentingnya mendorong de-eskalasi dan penyelesaian konflik Ukraina-Rusia secara damai.

Bandung Spirit yang menekankan prinsip solidaritas dan kemitraan bersama menjadi salah satu rujukan dalam joint communique tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.