Sukses

7 Petinggi Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel Baru-baru Ini, Siapa Saja?

Petinggi Hizbullah yang tersisa diyakini juga telah menjadi target militer Israel.

Liputan6.com, Beirut - Hanya dalam waktu lebih dari sepekan terakhir, serangan Israel di Lebanon menewaskan tujuh komandan dan pejabat tinggi dari kelompok militan Hizbullah yang kuat, termasuk pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah.

Langkah itu dinilai menandakan terobosan besar di bidang militer dan intelijen.

Hizbullah sendiri telah membuka front untuk mendukung sekutunya Hamas di Jalur Gaza, sehari setelah 7 Oktober 2023, di mana kelompok militan Palestina itu menyerang Israel selatan dan memicu tindakan balasan.

Pembunuhan Nasrallah merupakan eskalasi signifikan dalam perang di Timur Tengah, kali ini antara Israel dan Hizbullah.

Kekuatan militer dan politik paling kuat di Lebanon itu disebut tengah berupaya memulihkan diri dari pukulan berat, setelah kehilangan sejumlah anggota kunci yang telah menjadi bagian dari Hizbullah sejak pendiriannya pada awal 1980-an.

Yang paling utama di antara mereka adalah Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel pada Jumat (27/9/2024) ke selatan Beirut. Tokoh-tokoh lainnya kurang dikenal di dunia luar, namun tetap menjadi kunci operasi Hizbullah.

Melansir AP, Senin (30/9), berikut tujuh petinggi Hizbullah yang tewas selama lebih dari sepekan terakhir:

Hassan Nasrallah

Sejak tahun 1992, Nasrallah telah memimpin Hizbullah melalui beberapa perang dengan Israel, dan mengawasi transformasi partai tersebut menjadi pemain yang kuat di Lebanon. Hizbullah memasuki arena politik Lebanon sambil juga mengambil bagian dalam konflik regional yang menjadikannya kekuatan paramiliter yang paling kuat. Setelah pemberontakan Suriah tahun 2011 berubah menjadi perang saudara, Hizbullah memainkan peran penting dalam mempertahankan kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Di bawah Nasrallah, Hizbullah juga membantu mengembangkan kemampuan kelompok bersenjata yang didukung Iran di Irak dan Yaman.

Para pendukung memuji Nasrallah karena mengakhiri pendudukan Israel di Lebanon selatan pada tahun 2000, sementara para penentang mengecamnya karena membuat keputusan sepihak yang menurut mereka melayani agenda Teheran dan sekutunya.

Nabil Kaouk

Kaouk, yang tewas dalam serangan udara pada hari Sabtu (28/9), adalah wakil kepala Dewan Pusat Hizbullah. Dia bergabung dengan kelompok militan tersebut pada awal berdirinya pada tahun 1980-an. Kaouk juga menjabat sebagai komandan militer Hizbullah di Lebanon selatan dari tahun 1995 hingga 2010. Dia pernah tampil di beberapa media dan memberikan pidato kepada para pendukungnya, termasuk dalam pemakaman para militan Hizbullah yang tewas. Dia disebut sebagai calon penerus Nasrallah.

2 dari 3 halaman

Pemimpin Pasukan Elite hingga Kepala Unit Drone

Lima petinggi Hizbullah lainnya yang tewas di tangan Israel adalah:

Ibrahim Akil

Akil adalah komandan tinggi dan pemimpin pasukan elite Hizbullah, Radwan. Dia juga merupakan anggota badan militer tertinggi, Dewan Jihad, dan selama bertahun-tahun telah masuk dalam daftar orang yang dicari Amerika Serikat (AS).

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan Akil adalah bagian dari kelompok yang melakukan pengeboman Kedutaan Besar AS di Beirut pada tahun 1983 dan mengatur penyanderaan warga Jerman dan AS. Akil tewas dalam serangan udara Israel pada 20 September.

Ahmad Wehbe

Wehbe adalah komandan Pasukan Radwan dan memainkan peran penting dalam mengembangkan kelompok itu sejak pembentukannya hampir dua dekade lalu. Dia tewas bersama Akil dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut yang menghantam dan menghancurkan sebuah gedung.

Ali Karaki

Karaki memimpin garis depan selatan Hizbullah, memainkan peran kunci dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Israel. AS menggambarkannya sebagai tokoh penting dalam kepemimpinan kelompok militan tersebut. Sedikit yang diketahui tentang Karaki, yang tewas bersama Nasrallah.

Mohammad Surur

Surur adalah kepala unit drone Hizbullah, yang digunakan untuk pertama kalinya dalam konflik saat ini dengan Israel. Di bawah kepemimpinannya, Hizbullah meluncurkan drone peledak dan pengintaian jauh ke dalam Israel, menembus sistem pertahanannya yang sebagian besar difokuskan pada roket dan rudal.

Dia tewas dalam serangan udara Israel pada Kamis (26/9).

Ibrahim Kobeissi

Kobeissi memimpin unit rudal Hizbullah. Militer Israel mengatakan Kobeissi merencanakan penculikan dan pembunuhan tiga tentara Israel di perbatasan utara pada tahun 2000, yang jasadnya dikembalikan dalam pertukaran tahanan dengan Hizbullah empat tahun kemudian. Dia tewas dalam serangan udara Israel pada Selasa (24/9).

 

 

3 dari 3 halaman

Siapa yang Tersisa?

Bahkan beberapa bulan sebelum eskalasi perang dengan Hizbullah baru-baru ini, militer Israel telah menargetkan sejumlah komandan tinggi, terutama Fuad Shukr pada akhir Juli, beberapa jam sebelum sebuah ledakan di Iran yang secara luas disalahkan pada Israel menewaskan pemimpin kelompok militan Hamas, Ismail Haniyeh. AS menuduh Shukr mendalangi pengeboman tahun 1983 di Beirut yang menewaskan 241 prajurit AS.

Pemimpin unit-unit utama di selatan, Jawad Tawil, Taleb Abdullah, dan Mohammad Nasser, yang selama beberapa dekade menjadi anggota penting aktivitas militer Hizbullah semuanya juga telah dibunuh.

Wakil Nasrallah, Naim Kassem, sekarang adalah anggota paling senior organisasi tersebut. Kassem telah menjadi wakil pemimpin Hizbullah sejak tahun 1991 dan merupakan salah satu anggota pendirinya.

Kassem adalah satu-satunya pejabat tinggi kelompok militan yang telah melakukan wawancara dengan media lokal dan internasional dalam konflik yang sedang berlangsung. Dia diyakini tidak hanya terlibat dalam berbagai aspek Hizbullah, baik dalam masalah politik dan keamanan tingkat atas, namun juga dalam masalah yang terkait dengan inisiatif teokratis dan amal Hizbullah untuk komunitas muslim syiah di Lebanon.

Sementara itu, Hashim Safieddine yang mengepalai dewan pusat Hizbullah, diperkirakan akan menjadi penerus Nasrallah. Safieddine adalah sepupu mendiang Nasrallah. Putra Safieddine menikah dengan putri Jenderal Iran Qassem Soleimani, yang terbunuh dalam serangan drone AS pada tahun 2020.

Seperti Nasrallah, Safieddine bergabung dengan Hizbullah sejak awal dan juga mengenakan sorban hitam.

Talal Hamieh dan Abu Ali Reda adalah dua komandan tinggi Hizbullah lainnya yang masih hidup.