Liputan6.com, Jakarta - SpaceX meluncurkan misi penyelamatan astronaut NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, yang terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Roket Falcon 9 meluncur pukul 13.17 waktu setempat pada 29 September 2024 dengan membawa kapsul Dragon.
Melansir laman SpaceX pada Senin (30/09/2024), roket berisi dua orang astronaut ini menggunakan landasan peluncuran baru, penggunaan pertama landasan tersebut untuk misi berawak. Misi tersebut membawa astronaut NASA, Nick Hague, dan kosmonaut Rusia, Alexander Gorbunov.
Wahana Dragon milik SpaceX berlabuh di ISS pada Minggu (29/09/2024) sekitar pukul 21.30 GMT. Misi ini merupakan misi pertukaran rutin astronaut di ISS, para anggota misi tersebut sudah berada di ISS sejak Maret 2023.
Advertisement
Baca Juga
Setelah masa serah terima tugas, keempat anggota Crew-8 akan kembali ke bumi dengan wahana SpaceX lainnya. Saat kembali dari stasiun luar angkasa pada Februari, mereka akan mengangkut dua veteran luar angkasa, Butch Wilmore dan Suni Williams.
Butch Wilmore dan Suni Williams mencatat lebih dari delapan bulan di luar angkasa. Mereka diperkirakan akan pergi hanya seminggu ketika jadi astronaut pertama yang dibawa Starliner Juni 2024 lalu.
NASA akhirnya memutuskan Starliner terlalu berisiko setelah serangkaian masalah pendorong dan kebocoran helium. NASA pun memangkas dua astronaut dari peluncuran SpaceX ini untuk memberi ruang bagi Wilmore dan Williams.
Wilmore dan Williams menyaksikan pesawat SpaceX yang akan menyelamatkan mereka lepas landas melalui sebuah link.
Sorak Sorai Menggema di ISS
Sorak-sorai "Go Dragon!" menggema di ISS saat Wilmore dan Williams menyaksikan peluncuran kapsul Dragon melalui tautan langsung. Williams baru saja dipromosikan sebagai komandan stasiun luar angkas.
Ia akan segera kembali ke tim yang kini terdiri dari tujuh orang setelah kedatangan Hague dan Gorbunov. Namun, perjalanan ini bukan tanpa tantangan.
Hague yang memiliki pengalaman menangani keadaan darurat, mengakui perubahan adalah hal yang konstan dalam dunia penerbangan luar angkasa.
Â
Spesifikasi Dragon dalam Misi Penyelamatan Astronaut NASA
Dragon merupakan salah satu pesawat yang menyediakan jasa transportasi ke ISS atau destinasi lainnya di luar angkasa. Dikutip dari laman Live Science pada Senin (30/09/2024), pesawat Dragon adalah sebuah kapsul luar angkasa yang dikembangkan oleh perusahaan swasta Amerika Serikat, SpaceX.
Kapsul ini dirancang untuk mengangkut kargo dan manusia ke orbit Bumi rendah, serta kembali ke Bumi dengan aman. Dragon menjadi salah satu tonggak sejarah dalam industri penerbangan luar angkasa, karena merupakan pesawat ruang angkasa komersial pertama yang berhasil mengangkut manusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Pesawat Dragon terbagi ke dalam dua varian, yakni varian Cargo Dragon untuk kargo dan Crew Dragon untuk penumpang manusia. Pesawat ini memiliki tinggi 8,1 meter dan diameter 4 meter.
Dengan ukuran tersebut, pesawat Dragon dapat menampung hingga 7 orang dewasa untuk keluar angkasa. Pesawat Dragon tidak dapat terbang ke angkasa sendirian, melainkan harus dibantu dengan roket Falcon 9 di awal peluncuran.
Dragon SpaceX dibekali dengan 16 mesin pendorong bernama Draco yang dapat mengarahkan Dragon SpaceX ke dalam orbit serta melakukan beberapa manuver di ruang hampa udara. Dalam urusan keamanan saat kembali, Dragon SpaceX juga dibekali dengan parasut yang membantu stabilitas Dragon SpaceX saat melakukan pendaratan ke bumi.
Sampai hari ini, Dragon SpaceX sudah melakukan 42 kali peluncuran dan 37 kali kunjungan ke ISS. Pesawat ruang angkasa Dragon milik SpaceX berhasil kembali ke bumi dengan selamat pada 2023 lalu.
Dragon SpaceX membawa 3 astronaut dan 1 kosmonaut yang tergabung dalam misi Crew-6 selama 6 bulan terakhir. Ketiga astronaut dan satu kosmonaut yang dibawa oleh Dragon SpaceX merupakan para awak yang tergabung dalam misi Crew-6.
NASA memangkas dua astronaut dari kru misi berikutnya untuk memberi ruang pada perjalanan pulang bagi dua orang yang terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Nick Hague dari NASA dan kosmonot Rusia Aleksandr Gorbunov akan meluncur pada September dengan roket SpaceX untuk laboratorium yang mengorbit.
(Tifani)
Advertisement