Sukses

Pemilik Pabrik di Gedung Runtuh Bangladesh Menyerahkan Diri

Para pemilik pabrik yang tak mengindahkan peringatan agar gedung tak dioperasikan karena retak itu telah diamankan petugas.

 Runtuhnya gedung 8 lantai, Rana plaza yang terdiri dari pabrik garmen dan pusat perbelanjaan di Savar, Bangladesh, menuai kecaman. Para pemilik pabrik yang tak mengindahkan peringatan agar gedung tak dioperasikan karena retak pun telah diamankan petugas.

Dua dari 5 pemilik pabrik pakaian jadi yang berada di bangunan itu menyerahkan diri kepada detektif pada Sabtu (27/4/2013). Penyerahan diri itu hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina Wajeed dalam pertemuan larut malam pada Jumat dengan para pemimpin Perhimpunan Eksporter dan Pabrik Pakaian Bangladesh (BGMEA) dan Perhimpunan Eksporter dan Pabrik Rajutan Bangladesh (BKMEA) mengatakan akan bertindak tegas terhadap para pemilik jika mereka tidak menyerahkan diri kepada polisi.

"Kami telah meminta Mahbubur Rahman Tapas dan Bazlul Samad Adnan, pemilik New Weave Bottoms dan New Weave Sytle agar menyerahkan diri kepada kami saat mereka menyerahkan diri di gedung BGMEA pada Sabtu dini hari," kata seorang pejabat Cabang Detektif kepada Xinhua.

Pejabat yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, mereka sedang mencari pemilik tiga pabrik dan pemilik bangunan lainnya. Pemilik gedung tersebut, Sohel Rana, menyembunyikan diri tak lama setelah diselamatkan dari reruntuhan.

Karena terdorong oleh pemilik gedung, pemilik 5 pabrik diduga memaksa pegawai mereka untuk bekerja pada Rabu 24 April lalu, sekalipun beberapa retakan ditemukan pada Selasa 23 April.

Gedung itu rubuh pada Rabu 24 April. Sebanyak 273 orang telah ditemukan tewas. Pada Jumat kemarin, sekitar 2 ribu orang telah berhasil diselamatkan dari 3.122 orang yang berada di gedung itu. Kebanyakan dari mereka merupakan kaum hawa. (Mut)
    Video Terkini