Sukses

Kala Donald Trump dan Istri Beda Pendapat Soal Hak Aborsi

Melania Trump menilai bahwa hak aborsi merupakan pilihan wanita atas tubuh mereka masing-masing. Berikut ini pernyataan selengkapnya.

Liputan6.com, Washington - Istri mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Melania Trump, memiliki pandangan yang berbeda dengan suaminya terkait hak aborsi

Hal ini disampaikan Melania Trump melalui sebuah video pada Kamis (3/10/2024), yang mengatakan bahwa "tidak ada ruang kompromi" dalam isu hak perempuan atas "kebebasan masing-masing individu".

Pendapat itu bertentangan dengan suaminya, yang kini menjadi calon presiden dari Partai Republik.

Melansir VOA Indonesia, Sabtu (5/10), pernyataan Melania Trump disampaikan ketika Trump dan calon wakil presidennya, Senator JD Vance asal Ohio, telah berusaha memoles sikap keras Partai Republik terkait isu aborsi, yang menjadi tantangan besar untuk meraup dukungan pemilih perempuan dalam pemilihan umum 5 November mendatang.

"Kebebasan individu merupakan prinsip dasar yang saya jaga," ujarnya dalam video yang ia unggah ke platform X untuk mempromosikan buku memoarnya, yang akan dirilis pekan depan.

"Tanpa ragu, tidak ada ruang untuk kompromi dalam hal hak mendasar yang dimiliki semua perempuan sejak lahir, yaitu kebebasan masing-masing individu. Apa sebenarnya arti ‘tubuhku, pilihanku’?"

2 dari 3 halaman

Tegas Mendukung Aborsi

Melania Trump, yang seorang mantan model dan ibu negara pada masa pemerintahan Trump tahun 2017-2021, dan hampir selalu absen dari acara kampanye suaminya, memiliki rekam jejak memberikan pernyataan yang penuh teka-teki kepada publik.

Sebelumnya pada tahun 2018, dalam kunjungan ke perbatasan AS, ia mengenakan jaket dengan tulisan "Saya benar-benar tidak peduli, apakah Anda peduli?", tanpa menjelaskan maksudnya.

Akan tetapi, dari cuplikan memoarnya yang diterbitkan situs berita Inggris The Guardian pada hari Rabu (2/10), ia secara lebih lugas menjelaskan sikapnya terkait hak aborsi.

"Hak mendasar kebebasan individu seorang perempuan, atas hidupnya sendiri, memberinya kewenangan untuk mengakhiri kehamilannya jika dia menginginkannya," tulisnya.

Trump mengatakan, ia dan Melania sempat membicarakan topik tersebut dan meminta istrinya menulis "apa yang kamu yakini."

“Saya bilang, ‘Kamu harus berpegang teguh pada kata hatimu.’ Saya mengatakan itu ke semua orang: Anda harus mengikuti kata hatimu,” kata Trump kepada Fox News.

“Ada beberapa orang yang sangat, sangat berhaluan kanan ekstrem terhadap isu itu – artinya tanpa memberi pengecualian, dan ada juga orang lain yang memiliki pandangan yang sedikit berbeda dari itu.”

3 dari 3 halaman

Kata Trump Soal Aborsi

Trump sebelumnya membanggakan penunjukan tiga hakim Mahkamah Agung AS yang dilakukannya, yang pada tahun 2022 membantu membatalkan putusan kasus hak aborsi bersejarah, Roe v. Wade. Akan tetapi, sejak memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik awal tahun ini, ia berusaha menampilkan sikap yang lebih lembut mengenai isu tersebut, seraya berusaha mencari dukungan pemilih yang moderat dan independen.

Ia mengecam larangan aborsi enam minggu sebagai sesuatu yang terlalu membatasi, dengan mengatakan bahwa ia tidak akan mendukung larangan aborsi secara nasional, dan menyerukan agar larangan aborsi mengecualikan kehamilan akibat perkosaan, inses, atau demi melindungi kesehatan ibu.

Dalam debat cawapres hari Selasa (1/10), Trump mengunggah di dunia maya bahwa ia akan memveto upaya Kongres untuk menerapkan larangan aborsi nasional.

Akan tetapi, Trump juga mengatakan bahwa masing-masing negara bagian berhak membatasi aborsi sesuai pilihan mereka, bahkan jika harus membatasi akses seluas mungkin, dan nyatanya beberapa negara bagian yang dikuasai Partai Republik telah melakukannya.

Dalam kampanye bulan lalu, Trump mengatakan bahwa jika ia terpilih, perempuan "tidak akan lagi memikirkan masalah aborsi."

Lawannya, Wakil Presiden Kamala Harris, capres Partai Demokrat, telah menunjukkan dukungannya untuk hak aborsi dan telah mengadvokasi pemulihan penuh hak konstitusional untuk melakukan aborsi.

Juru bicara tim kampanye Harris, Sarafina Chitika, mengatakan: "Sayangnya bagi perempuan di seluruh Amerika, suami Nyonya Trump dengan tegas tidak sepakat dengannya dan merupakan alasan lebih dari sepertiga perempuan Amerika hidup dengan larangan aborsi Trump."

Jajak pendapat secara konsisten menunjukkan bahwa sebagian besar warga AS mendukung hak aborsi.