Liputan6.com, Beirut - Kelompok militan Palestina Hamas mengatakan serangan Israel menewaskan salah satu komandannya di sebuah kamp pengungsi di Lebanon utara Sabtu (5/10/2024), pertama kalinya wilayah itu terkena serangan sejak dimulainya perang Gaza.
"Komandan Saeed Attallah Ali, istrinya dan dua putrinya tewas dalam "pengeboman Zionis di rumahnya di kamp Beddawi dekat kota Tripoli di utara," kata pihak Hamas dalam pernyataannya seperti dikutip dari Arab News.
Baca Juga
Israel telah berulang kali menargetkan pejabat Hamas di Lebanon sejak perang Gaza meletus hampir setahun yang lalu.
Advertisement
Hamas telah mengumumkan kematian sedikitnya 18 militannya di Lebanon sejak saat itu.
Kelompok itu mengatakan serangan udara pada hari Senin (29/9) menewaskan pemimpinnya di Lebanon Fatah Sharif Abu Al-Amine di rumahnya di kamp Al-Bass di Lebanon selatan.
Sebelumnya pada bulan Agustus, serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di kota Sidon di Lebanon selatan menewaskan komandan Hamas Samer Al-Hajj.
Sementara itu, serangan pada bulan Januari, yang menurut seorang pejabat pertahanan AS dilakukan oleh Israel, menewaskan wakil pemimpin Hamas Saleh Al-Aruri dan enam militan lainnya di basis Hizbollah di Beirut selatan.
Adapun 12 kamp pengungsi Palestina di Lebanon dibuat untuk mereka yang diusir atau melarikan diri selama perang tahun 1948 yang menyertai pembentukan Israel.
Berdasarkan konvensi yang telah lama berlaku, tentara Lebanon tidak memasuki kamp-kamp tersebut dan membiarkan faksi-faksi Palestina menangani keamanan.
Hamas Konfirmasi Kematian Komandan di Tulkarem Akibat Serangan Udara Israel
Sebelumnya dilaporkan, setidaknya 18 orang termasuk beberapa anggota Hamas tewas dalam serangan udara Israel di Kota Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Kamis (3/10) malam.
Kantor berita Wafa yang dikelola Otoritas Palestina, seperti juga dikutip dari BBC, Sabtu (5/10/2024) mengatakan serangan itu menghantam sebuah kafe di kamp pengungsi Tulkarem yang ditinggali banyak warga sipil.
Hamas kemudian mengonfirmasi bahwa komandan Zahi Yaser Abd al-Razeq Oufi tewas dalam serangan itu, yang menurut IDF (tentara Israel) berupaya melakukan pengeboman mobil bulan lalu dan memasok senjata.
Militer Israel mengatakan serangan udara itu adalah operasi gabungan dengan dinas keamanan Shin Bet, yang bertujuan membunuh Oufi dan "teroris penting lainnya".
Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, mengatakan di aplikasi pesan Telegram bahwa tujuh anggotanya tewas dalam serangan di kafe itu.
Advertisement