Sukses

Studi: Lumba-lumba Saling Lempar Senyum untuk Berkomunikasi

Saling melempar senyum menjadi cara bagi sesama lumba-lumba untuk mengirim pesan ke rekannya.

Liputan6.com, Jakarta - Senyuman dapat menjadi cara mudah bagi manusia untuk menghindari kesalahpahaman. Menariknya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa lumba-lumba hidung botol juga menggunakan taktik serupa saat bermain satu sama lain.

Melansir CNN, Rabu (9/10/2024), studi yang diterbitkan dalam jurnal iScience ini menemukan bahwa lumba-lumba menampilkan ekspresi mulut terbuka yang mirip dengan "senyuman" selama interaksi bermain.

Peneliti dari Italia dan Prancis mengamati 22 lumba-lumba di dua taman satwa: Zoomarine di Roma dan Planète Sauvage di Prancis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lumba-lumba hampir selalu "tersenyum" ketika berada dalam pandangan teman bermain mereka, dan teman bermain tersebut merespons dengan "senyuman" sekitar sepertiga dari waktu.

Hal ini menunjukkan bahwa ekspresi ini mungkin merupakan bentuk komunikasi, yang dapat mencegah permainan mereka berubah menjadi konflik yang sebenarnya akibat kesalahpahaman.

Namun, Heather Hill, seorang ahli komunikasi lumba-lumba dan profesor psikologi di St. Mary’s University, Texas, yang tidak terlibat dalam studi ini, memperingatkan agar tidak terlalu menggeneralisasi perilaku ini.

"Saya percaya bahwa lumba-lumba melakukan respons mulut terbuka selama situasi bermain, dan itu tampaknya merupakan bentuk komunikasi. Namun, saya tidak nyaman menyebutnya senyuman karena mereka juga menggunakan ekspresi mulut terbuka dalam banyak konteks lainnya," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Komunikasi Vokal

Lumba-lumba dikenal karena sifatnya yang suka bermain. Mereka memiliki berbagai cara untuk bermain bersama, seperti melompat, berselancar, dan berpura-pura bertarung. Meskipun reputasi mereka sebagai hewan yang suka bermain, ekspresi wajah mereka selama bermain belum pernah diteliti sebelumnya.

Penelitian ini menemukan bahwa 92 persen dari ekspresi mulut terbuka terjadi saat lumba-lumba bermain satu sama lain, bukan saat berinteraksi dengan manusia atau bermain sendirian. Ketika terlibat dalam interaksi agresif atau aktivitas santai seperti berenang paralel, ekspresi "senyuman" tidak terlihat.

Para peneliti juga mencatat pentingnya komunikasi vokal antara lumba-lumba selama bermain. Mereka berharap untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana suara dan isyarat visual membantu lumba-lumba berkolaborasi dalam permainan sosial.

"Lumba-lumba memiliki salah satu sistem vokal paling rumit di dunia hewan, tetapi suara juga dapat membuat mereka rentan terhadap predator," kata Livio Favaro, seorang zoolog di Universitas Turin dan penulis utama studi tersebut.

3 dari 3 halaman

Perlunya Penelitian di Alam Liar

Semua lumba-lumba yang diamati dalam penelitian ini hidup dalam penangkaran.

Hill mencatat bahwa perilaku "senyuman" kemungkinan juga terjadi di alam liar, meskipun mungkin lebih jarang karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu mencari makanan dan menghindari predator.

"Langkah selanjutnya adalah menerapkan metodologi yang sama pada spesies liar dan mengamati perilaku mereka dalam konteks serupa," tambahnya.

 

Video Terkini