Sukses

2 Ekor Gajah Buta Mati Akibat Banjir Bandang di Thailand

Kedua gajah tersebut dalam kondisi buta sehingga mempersulit upaya evakuasi.

Liputan6.com, Bangkok - Dua ekor gajah dilaporkan mati akibat banjir bandang yang melanda kawasan wisata populer Chiang Mai, Thailand, pada Minggu (6/10/2024).

Kejadian ini terjadi saat pihak berwenang setempat melakukan evakuasi terhadap pengunjung dari hotel-hotel dan menutup toko-toko di pusat kota.

Lebih dari 100 gajah di Elephant Nature Park di provinsi Chiang Mai dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari air banjir yang cepat naik. Namun, dua gajah—yang dikenal dengan nama Faa Sai (16) dan Ploy Thong (40) yang dalam kondisi buta—ditemukan tewas pada hari Sabtu.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Elephant Nature Park (@elephantnaturepark)

Saengduean Chailert, direktur Elephant Nature Park, mengungkapkan rasa duka mendalamnya.

"Kekhawatiran terburuk saya menjadi kenyataan ketika saya melihat gajah-gajah saya mengapung di air," ujarnya kepada media lokal, seperti dilansir CNA, Senin (7/10). 

Ia bertekad untuk tidak membiarkan kejadian serupa terulang dan berencana memindahkan gajah-gajah tersebut ke tempat yang lebih tinggi sebelum musim hujan tahun depan.

2 dari 3 halaman

Tak Bisa Selamatkan Diri

Ploy Thong, yang kehilangan kawanan gajahnya selama banjir, terseret oleh arus sungai meskipun telah ada upaya dari perawatnya untuk menyelamatkannya.

Faa Sai juga mendekati sungai saat banjir terjadi dan meskipun tim taman alam berusaha menjaga keselamatannya, ia juga terbawa arus. Kedua gajah tersebut ditemukan tewas sekitar satu km dari taman.

Ploy Thong sebelumnya diselamatkan pada tahun 2018 dari sebuah kamp menunggang gajah di Pattaya, setelah sebelumnya bekerja di industri penebangan kayu. Sementara Faa Sai diselamatkan pada November 2007.

3 dari 3 halaman

Dampak Banjir di Chiang Mai

Di pusat kota Chiang Mai, warga terlihat berjuang melewati air keruh yang mencapai setinggi lutut di pasar malam, sementara air mengalir ke stasiun kereta api pusat yang kini ditutup. Para wisatawan terpaksa dievakuasi dari hotel-hotel, dan sebuah stasiun TV lokal menampilkan seorang biksu yang membawa peti mati melalui air banjir menuju lokasi kremasi.

Banjir besar melanda beberapa bagian Thailand utara akibat hujan lebat yang menyebabkan Sungai Ping mencapai tingkat "kritis". Tinggi air mencapai puncaknya pada hari Sabtu tetapi sedikit surut pada hari Minggu.

Provinsi-provinsi utara Thailand telah mengalami banjir besar sejak Typhoon Yagi melanda wilayah tersebut pada awal September, dengan satu distrik melaporkan banjir terburuk dalam 80 tahun terakhir. Menurut Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana, saat ini ada 20 provinsi yang terendam banjir.

Video Terkini