Sukses

Ilmuwan David Baker, Demis Hassabis dan John Jumper Menang Nobel Kimia Tahun 2024

Tiga ilmuwan David Baker, Demis Hassabis dan John Jumper menang Nobel Kimia 2024 atas jasa mereka pada bidang struktur protein.

Liputan6.com, Stockholm - Ilmuwan David Baker, Demis Hassabis, dan John Jumper memenangkan Penghargaan Nobel Kimia 2024. Mereka mendapatkan penghargaan tersebut setelah dinilai berjasa struktur protein.

Para pemenang berhak atas hadiah dari Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia senilai 11 juta kronor Swedia atau setara USD 1,1 juta.

Separuh dari hadiah tersebut diberikan kepada David Baker untuk desain protein komputasional. Sementara separuh lainnya dibagi ke Hassabis dan Jumper untuk prediksi struktur protein, kata akademi tersebut.

Penghargaan Nobel tahun ini juga telah diberikan untuk bidang lainnya seperti kedokteran dan fisika yang diumumkan awal minggu ini

Penghargaan kimia tahun lalu diberikan kepada Moungi Bawendi, Louis Brus, dan Aleksey Ekimov atas penemuan mereka terhadap gugus-gugus atom kecil yang dikenal sebagai titik-titik kuantum, yang saat ini banyak digunakan untuk menciptakan warna pada layar datar, lampu dioda pemancar cahaya (LED).

Di samping hadiah uang tunai, para pemenang akan diberikan medali oleh raja Swedia pada tanggal 10 Desember, diikuti dengan jamuan makan mewah di balai kota Stockholm.

2 dari 2 halaman

Ilmuwan John Hopfield dan Geoffrey Hinton Raih Nobel Fisika 2024

Sebelumnya, ilmuwan Amerika Serikat John Hopfield dan koleganya yang berkebangsaan Inggris-Kanada Geoffrey Hinton memenangkan Penghargaan Nobel Fisika 2024.

Kemenangan ini mereka raih atas penemuan dan inovasi yang menjadi dasar pembelajaran mesin, kata lembaga pemberi penghargaan tersebut pada Selasa (8/10).

Penghargaan tersebut disertai dengan hadiah sejumlah 11 juta kronor Swedia atau setara USD 1,1 juta atau setara Rp17,2 miliar yang dibagi di antara para pemenang jika ada lebih dari satu pemenang, dikutip dari laman Japan Today, Selasa (8/10).

"Dua Pemenang Nobel Fisika 2024 telah menggunakan berbagai perangkat fisika untuk mengembangkan metode yang menjadi dasar pembelajaran mesin yang canggih saat ini," kata lembaga pemberi penghargaan tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Pembelajaran mengenai mesin kini telah merevolusi sains, teknik, dan kehidupan sehari-hari."