Liputan6.com, London- Cucu mendiang presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dilaporkan ditolak masuk ke Inggris menjelang tur pidato yang direncanakan untuk mendukung perjuangan Palestina, seperti yang dilaporkan akhir pekan ini.
Zwelivelile Mandla Mandela yang seperti sang kakek, Nelson Mandela sebagai pendukung vokal perjuangan Palestina, adalah mantan anggota parlemen Afrika Selatan. Ia dijadwalkan menghadiri acara di delapan kota, termasuk London, Edinburgh, dan Brighton, sebagai bagian dari Black History Month (Bulan Sejarah Kulit Hitam).
Namun, ia terpaksa bergabung dari jarak jauh untuk acara Sheffield setelah diberi tahu bahwa ia memerlukan visa, The Independent melaporkan pada hari Jumat (11/10).
Advertisement
Koalisi Palestina Sheffield melawan Apartheid Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pejabat Inggris awalnya memberi tahu Zwelivelile Mandla Mandela bahwa ia tidak memerlukan visa karena paspor pemerintah Afrika Selatan miliknya.
Namun, pada hari Senin (7/10), ia diberitahu sebaliknya, dan meskipun ada upaya dari tokoh senior African National Congress (ANC), tidak ada visa yang dikeluarkan.
Zwelivelile Mandla Mandela, yang secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, mengatakan selama acara Sheffield: "Tampaknya ada pihak-pihak yang berniat mencegah saya bertemu langsung dengan Anda di Inggris." Ia menambahkan: "Saya telah dikritik atas pernyataan yang saya buat untuk mendukung perlawanan Palestina dan berbagai formasinya."
Beberapa pernyataan Zwelivelile Mandla Mandela telah mengundang kontroversi, termasuk pujiannya terhadap mendiang kepala Hizbullah Hassan Nasrallah, yang disebutnya sebagai "salah satu pejuang kemerdekaan yang hebat," menurut media pemerintah Iran.
Kementerian Dalam Negeri Inggris telah menghadapi tekanan terkait masuknya Zwelivelile Mandla Mandela ke negara tersebut, dengan kekhawatiran yang muncul atas pernyataan-pernyataannya di masa lalu.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri menanggapi dengan mengatakan: "Inggris memiliki perlindungan yang kuat untuk memastikan visa hanya dikeluarkan bagi mereka yang ingin kami sambut di negara kami."
Zwelivelile Mandla Mandela yang diperkirakan akan mengunjungi ibu kota Irlandia, Dublin, akhir bulan ini, dan persyaratan visanya dilaporkan telah dihapuskan.Â