Liputan6.com, Taipei - Sebuah keluarga di Taiwan terkejut setelah mengetahui bahwa pembantu rumah tangga asal Indonesia yang mereka pekerjakan ternyata hamil dan melahirkan di tempat tidur mereka.
Keluarga yang berasal dari Hsinchu, Taiwan utara, mengungkapkan kejadian ini melalui media sosial, menceritakan bagaimana mereka tidak menyadari kehamilan pembantu yang mereka pekerjakan untuk merawat nenek mereka.
Baca Juga
Aktor Taiwan Derek Chang Kenang Momen Mendonorkan Hati untuk Ayahnya saat Masih Usia 21, Jadi Titik Balik Keakraban Mereka
Taiwan Klaim Deteksi Keberadaan Balon China, Pertama Kalinya Sejak April
TETO Rayakan 48 Tahun Kehadiran Taiwan Technical Mission di Indonesia, Dorong Kolaborasi Bidang Pertanian
Dilansir SCMP, Senin (14/10/2024), pada 11 September, keluarga tersebut mengunggah rekaman kamera CCTV yang menunjukkan pembantu tersebut melahirkan di atas tempat tidur neneknya.
Advertisement
Nenek yang duduk di kursi roda tidak menyadari apa yang terjadi hingga mendengar suara tangisan bayi.
Keluarga tersebut mengaku bahwa mereka tidak mengetahui tentang kehamilan itu karena undang-undang di Taiwan tidak mewajibkan tes kehamilan sebelum mempekerjakan pekerja migran, dan pembantu tersebut mengenakan pakaian longgar untuk menyembunyikan perutnya.
Pekerja yang tidak disebutkan namanya itu sebelumnya diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum datang ke Taiwan, tetapi ia dilaporkan menggunakan dokumen medis milik temannya untuk melewati pemeriksaan migrasi.
Keluarga tersebut mengeluhkan bahwa mereka harus merawat pekerja dan bayinya setelah kejadian tersebut.
Menurut regulasi lokal, majikan yang memecat pekerja hamil atau pekerja yang baru melahirkan dapat dikenakan denda hingga 1,5 juta New Taiwan dolar (sekitar Rp723 juta) dan kehilangan kualifikasi untuk mempekerjakan pekerja baru selama dua tahun.
Â
Respons di Media Sosial
Kisah ini mengejutkan banyak orang di dunia maya.
Beberapa pengguna media sosial berkomentar tentang ketidakadilan bagi pihak majikan dalam situasi ini.
"Saya mengerti mengapa majikan tidak dapat memecat pekerja hamil atau ibu baru, tetapi ini tidak adil bagi majikan dalam kasus ini," ujar seorang pengguna media sosial.
"Taiwan perlu memperbarui kebijakannya. Beberapa pekerja migran memanfaatkan manfaat sosial," tambah pengguna lainnya.
Pekerja asing di Taiwan dan bayi yang lahir di sana dapat menerima manfaat yang ditanggung oleh asuransi kesehatan resmi.
Â
Advertisement
Pekerja Asing di Taiwan
Menurut Kementerian Tenaga Kerja Taiwan, terdapat 760.000 pekerja asing per Maret tahun ini, sementara populasi Taiwan mencapai 23,4 juta pada bulan Agustus.
Taiwan saat ini memasuki masyarakat dengan populasi lansia yang tinggi, di mana lebih dari 20 persen penduduk berusia di atas 65 tahun, sementara tingkat kelahiran terus menurun.
Tingkat fertilitas total Taiwan tercatat hanya 0,87 anak per wanita tahun lalu, salah satu yang terendah di dunia menurut data pemerintah.
Â