Liputan6.com, Beijing - Dua panda raksasa telah meninggalkan China menuju kebun binatang di ibu kota Amerika Serikat (AS), Washington D.C., dalam sebuah misi yang menandai kembalinya diplomasi panda.
Dilansir CNA, Rabu (16/10/2024), pada 14 Oktober, panda jantan bernama Yun Chuan dan betina bernama Xin Bao terbang dari Bifengxia Giant Panda Base di Provinsi Sichuan, China, menuju Kebun Binatang Smithsonian National, di mana mereka akan tinggal selama satu dekade ke depan.
Baca Juga
"China dan Amerika Serikat telah membuat pengaturan untuk memastikan bahwa kedua panda raksasa itu akan tiba di Kebun Binatang Nasional Washington dengan aman dan lancar," kata Asosiasi Konservasi Satwa Liar China (CWCA) dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Presiden China Xi Jinping mengatakan setelah bertemu dengan mitranya Joe Biden pada pertemuan puncak di California November lalu bahwa China dapat mengirim panda baru sebagai "utusan persahabatan antara rakyat China dan AS."
Selama dalam perjalanan, makanan yang diberikan kepada panda selama penerbangan akan meliputi rebung, wortel, dan roti jagung China.
Diplomasi panda adalah praktik yang telah dilakukan China sejak lama sebagai alat untuk memperkuat hubungan internasional.
Hanya beberapa panda yang masih berada di AS setelah hampir semuanya dikembalikan ke China dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan kontrak yang telah diatur sebelumnya - termasuk ketiga panda Kebun Binatang Nasional November lalu.
Kurangnya penggantian segera dipandang oleh banyak orang sebagai simbol meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing.
Â
Tingkatkan Hubungan Diplomasi
Kembalinya Yun Chuan dan Xin Bao menandai momen penting setelah 21 tahun tanpa kehadiran panda di AS.
Keduanya dijadwalkan akan menjalani masa penyesuaian di San Diego Zoo, dengan tim dari China diperkirakan akan tinggal selama sekitar tiga bulan untuk membantu proses transisi. Meskipun demikian, panda-panda ini tidak akan langsung tersedia untuk dilihat publik saat mereka beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Kedatangan panda ini tidak hanya menjadi simbol persahabatan antara China dan AS, tetapi juga menunjukkan upaya China dalam menggunakan "soft power" untuk meningkatkan hubungan internasional.
Meskipun kembalinya panda raksasa ke AS merupakan langkah positif, beberapa ahli menyatakan bahwa hal ini tidak akan secara signifikan mempengaruhi hubungan yang lebih luas antara AS dan China.
Hubungan kedua negara masih menghadapi tantangan kompleks dalam dinamika geopolitik saat ini.
Advertisement