Liputan6.com, Kuala Lumpur - Banjir bandang parah yang dipicu oleh hujan lebat dini hari menggenangi ibu kota Malaysia dan daerah sekitarnya pada 15 Oktober 2024, menyebabkan sidang Parlemen ditangguhkan sementara dan memicu tanah longsor di Taman Melawati, pinggiran kota di pinggiran timur laut kota.
Laporan The Straits Times (ST) menyebut bahwa universitas negeri paling bergengsi di Malaysia, University Malaya (UM), yang terletak 20 menit berkendara dari pusat kota, juga tak luput dari banjir.
Baca Juga
Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan air yang mengalir deras membanjiri jalan-jalan kampus, sementara video lain yang dibagikan secara luas menunjukkan murid-murid taman kanak-kanak di Gombak, Selangor, berdiri di atas meja saat air naik di sekitar mereka.
Advertisement
Daerah Lembah Klang, yang meliputi Kuala Lumpur, telah mengalami hujan lebat yang tidak sesuai musim dalam beberapa minggu terakhir, beberapa minggu menjelang musim hujan yang biasanya terjadi November hingga Januari.
Rekaman CCTV dari sistem informasi transportasi Balai Kota Kuala Lumpur (DBKL) menunjukkan beberapa jalan yang banjir di kota tersebut.
Gangguan lalu lintas yang parah terjadi di sepanjang jalan utama menuju kota seperti Jalan Perak, Jalan Travers (dekat Bangsar) dan Jalan Raya Sultan Iskandar.
Hasil pembacaan DBKL dari stasiun cuaca Pusat Bandar (pusat kota KL) menunjukkan bahwa curah hujan lebih dari 114 mm turun dalam satu jam, dibandingkan dengan rata-rata 60 mm per jam selama sebagian besar tahun di ibu kota.
Di Parlemen, Ketua Parlemen Johari Abdul harus menghentikan sementara proses karena beberapa anggota parlemen tertahan oleh banjir yang melanda Jalan Parlemen dan jalan-jalan di sekitarnya. Sidang, yang dijadwalkan dimulai pukul 10 pagi, ditunda setengah jam.
Husna Alyaa Mohd Annuar, seorang bankir berusia 36 tahun yang bekerja di dekat Menara Kembar Petronas, beberapa kilometer dari Gedung Parlemen, mengatakan kepada The Straits Times bahwa ia melihat permukaan air naik saat ia berkendara ke tempat kerja sekitar pukul 7 pagi.
Namun, area di sekitar gedung pencakar langit tidak terpengaruh.
Banjir di Tempat Pendidikan
Akibat banjir, seorang mahasiswa Magister di Universiti Malaya, Rozanna M Rosly mengatakan kepada ST bahwa teman-teman sekelasnya telah meminta agar kelas mereka, yang berlangsung dari pukul 6 sore hingga 9 malam, diadakan secara daring pada tanggal 15 Oktober.
"Bagaimana kami bisa pergi ke kelas saat banjir? Beberapa teman sekelas saya berjalan kaki ke kelas, tetapi di mana (pengemudi) bisa parkir? Berbahaya bagi kami untuk menghadiri kelas secara langsung," katanya.
Rozanna mengatakan dosennya memberi tahu kelas bahwa mereka dapat menghadiri pelajaran secara langsung atau daring, tetapi administrasi universitas tidak mengungkapkan apakah ada kelas lain yang dibatalkan.
Di distrik Gombak, Selangor, di tepi timur KL, pengguna Facebook Aji Yusop membagikan video murid-murid yang berdiri di atas meja di taman kanak-kanak, Tabika Kemas di Gerbang Kampung Klang, untuk menyelamatkan diri dari banjir.
"Ya Tuhan, para guru dan anak-anak terjebak oleh banjir. Tolong bantu mereka. Semoga mereka aman," katanya.
Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengirim tim untuk mengevakuasi murid-murid dan empat guru setelah menerima laporan kejadian pada pukul 10.28 pagi.
"Kami telah menginstruksikan penduduk di empat rumah di daerah yang terkena dampak untuk mengungsi ke aula terdekat, sementara 21 siswa di taman kanak-kanak telah dikembalikan kepada orang tua mereka," kata wakil direktur operasi Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Selangor Ahmad Mukhlis Mokhtar dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Bahaya Tanah Longsor Akibat Hujan
Di Taman Melawati, kepala polisi Distrik Ampang Jaya, Asisten Komisaris Mohd Azam Ismail, mengatakan bahwa mereka menerima laporan pada pukul 10.30 pagi tentang tanah longsor di bagian lama kotapraja tersebut. “Dua puluh rumah teras terputus karena tanah longsor. Sebuah mobil yang diparkir di salah satu rumah dan sebuah pos jaga rusak. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
"Semua orang yang terkena dampak tanah longsor telah dipindahkan ke gedung serbaguna di (dekat) Jalan E5 di Taman Melawati,” katanya, sementara polisi, pemadam kebakaran, dan petugas Dewan Kota Ampang Jaya telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Shamsher Singh Gill mengatakan kepada ST bahwa ia mengetahui tentang tanah longsor dari grup WhatsApp lingkungan sekitar pukul 10 pagi.
"Ketika saya mengunjungi lokasi tersebut, polisi memberi tahu kami bahwa mereka khawatir tanah longsor lain akan terjadi jika hujan tidak berhenti, karena masih ada air yang mengalir di puncak bukit," kata konsultan media lepas berusia 46 tahun tersebut.